Jakarta (ANTARA) - Direktur Wahid Foundation, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) meminta pemerintah bergerak cepat mengambil langkah-langkah mengatasi kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia.

Yenny mengapresiasi langkah pemerintah yang mengumumkan obat-obatan yang dianggap bermasalah. Namun langkah itu perlu diperkuat agar masyarakat awam bisa seturut dengan upaya pemerintah.

"Takutnya, jika masih ada (obat) di pasaran, ada masyarakat yang belum paham dan tetap mengaksesnya," ujar Yenny saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.

Sejauh ini, kekhawatiran Yenny beralasan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa obat-obatan yang mengandung dua zat berbahaya tersebut ternyata diproduksi di Indonesia.

Hal tersebut diketahui dari pemeriksaan konsumsi obat dari 99 balita yang meninggal karena gagal ginjal. Menkes juga meminta BPOM segera menentukan obat mana saja yang bermasalah.

Yenny meminta pemerintah segera menyiapkan semua fasilitas kesehatan, terutama di puskesmas, untuk melakukan deteksi dini terkait penyakit yang banyak menimpa anak usia 1 sampai 18 tahun tersebut.

Baca juga: Pemerintah investigasi bahan baku dan obat sirop sebabkan gagal ginjal

Baca juga: RSCM masih dalami sampel obat yang diduga penyebab gagal ginjal akut


Jika perlu, kata dia, ada standar baru untuk melakukan deteksi dini. Sebab dalam penyakit seperti ini, deteksi dini menjadi penting untuk mencegah fatalitas.

"Karena, gejala penyakit ini agak aneh. Yakni, gejala penyakit yang biasanya tidak mengarah ke gagal ginjal akut seperti batuk, pilek dan muntah," kata dia.

Yenny menilik bahwa Indonesia diprediksi akan mencapai masa keemasan pada 2045 dan akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat dunia. Maka dari itu, dibutuhkan SDM yang sehat untuk menyongsong masa keemasan.

"Bagaimana mereka bisa menjadi pemimpin dan orang-orang yang produktif di masyarakat nantinya, jika krisis kesehatan ini malah meluas," kata dia.

Di satu sisi, Yenny juga meminta para orang tua untuk tidak panik tetapi tetap waspada. Apalagi, pada permulaan musim hujan seperti ini, biasanya merebak penyakit seperti batuk, pilek dan demam.

"Sebagai sesama orang tua yang punya anak kecil, mari kita tetap tenang dan tidak panik ketika anak sakit," kata dia.

Baca juga: Menkes: Larangan obat sirop untuk cegah meluasnya gagal ginjal akut

Baca juga: Dinkes Sumut imbau petugas kesehatan tidak beri obat cair ke anak