Sorong (ANTARA) - Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat, Petrus Kasihiw menyebutkan bahwa ada aliran dana desa dari kepala desa kepada kelompok teroris bersenjata di daerah tersebut.

"Kepala desa di daerah pedalaman terpaksa memberikan dana desa kepada kelompok teroris bersenjata yang beraksi di daerah tersebut karena diancam akan dibunuh jika tidak memberi," kata Bupati Petrus Kasihiw dalam rapat kerja para bupati seluruh provinsi Papua Barat di Sorong, Kamis.

Dia berharap masalah ini menjadi perhatian serius pihak Kepolisian maupun TNI sehingga masyarakat di daerah pedalaman kabupaten Bintuni dapat hidup dengan tentram.

Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan terpisah, menyatakan bahwa masalah itu benar-benar nyata dan bukan hanya di provinsi Papua Barat saja tetapi juga di Papua.

Ia menjelaskan bahwa kelompok teroris bersenjata tersebut meminta uang kepada aparatur kampung dengan ancaman bahkan tindakan-tindakan kekerasan.

Kelompok premanisme tersebut menunggu waktu pencairan dana desa kemudian menghadang kepada desa untuk meminta uang desa. Hal ini nyata masih terjadi.

Baginya tidak ada toleransi bagi siapa saja yang melakukan tindakan kekerasan apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain akan ditindak tegas.