Bangka Selatan, Babel (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengunjungi pedagang di Pasar Rakyat Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis sore.

Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja lengan panjang warna putih, disambut histeris oleh ratusan para pedagang yang rata-rata kalangan "emak-emak".

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi melakukan tatap muka dan berdialog langsung dengan sejumlah pedagang Pasar Rakyat Toboali yang merupakan pasar terbesar dan tertua di kabupaten paling ujung selatan Pulau Bangka itu.

Presiden Jokowi tidak hanya menyapa pedagang pasar, tetapi juga menyerahkan langsung bantuan sosial Program Keluarga Harapan untuk 100 orang penerima.

Orang nomor satu di Indonesia itu, sambil tersenyum menyerahkan langsung uang tunai senilai Rp1,2 juta/kepala keluarga yang juga disertai penyerahan paket bantuan yang berisikan bahan kebutuhan pokok.

Baca juga: Presiden ingatkan gizi anak kepada penerima bansos di Pasar Toboali

Baca juga: Jokowi bagikan bansos di Pasar Muntok Bangka Barat


Kedatangan Presiden disambut meriah dan histeris para pedagang yang berdesakan untuk bisa berjabat tangan dan mengabadikan momentum itu dengan swafoto dan video di telepon seluler mereka.

Sebelumnya Presiden mengunjungi lokasi pembangunan smelter milik PT Timah yang berada di Unit Metalurgi Mentok, Kabupaten Bangka Barat.

Pada kunjungan kerja di Babel, Presiden bersama rombongan hanya dijadwalkan menyambangi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan.

Di Bangka Barat, Presiden bersama rombongan berkunjung ke empat lokasi, yaitu smelter PT Timah Tbk, bertemu dengan para pedagang dan warga di Pasar Mentok, bertemu warga nelayan di Kampung Nelayan Tanjunglaut dan meninjau pembangunan Pelabuhan Tanjungular.

Sedangkan di Bangka Selatan, Presiden berkunjung di dua lokasi yaitu Pasar Rakyat Toboali dan Pelabuhan Sadai yang akan dilakukan pengembangan menjadi pelabuhan Ro-ro.

Baca juga: Presiden Joko Widodo temui pedagang dan nelayan di Mentok

Baca juga: Jalur Taweli-Toboali Sulteng putus tertimbun longsor