Sudin Kesehatan Jakbar catat delapan anak terkena gagal ginjal akut
20 Oktober 2022 14:07 WIB
Ilustrasi pemilik apotek di Cianjur, Jawa Barat, mengosongkan obat jenis sirup yang dilarang pemerintah untuk diperjual belikan sementara karena ditemukan seratusan anak menderita gagal ginjal akut. ANTARA/Ahmad Fikri
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) mencatat sebanyak delapan anak di lingkungannya yang mengidap penyakit gagal ginjal akut sampai dengan Kamis ini.
"Total kasus di Jakarta Barat ada delapan, rata-rata usia di bawah lima tahun," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Erizon mengatakan ke delapan anak itu berdomisili di kawasan kecamatan Cengkareng dan Kebon Jeruk.
Ke delapan pasien itu, lanjut Erizon, diketahui memiliki gejala yang sama sebelum teridentifikasi terkena gagal ginjal akut.
"Pada umumnya semua masuk dengan keluhan tidak bisa buang air kecil, nah lainnya mungkin ada demam," kata Erizon.
Namun demikian, Erizon belum bisa memastikan penyebab delapan anak tersebut terkena gagal ginjal akut.
Dia juga belum bisa memastikan apakah mereka mengonsumsi obat penurun panas sirop yang selama ini diduga sebagai penyebab utama gagal ginjal akut pada anak-anak.
"Belum bisa dibuktikan cuman kalau belajar dari negara asing memang disinyalir karena pelarut obat obatan tersebut," kata Erizon.
Walau demikian, Erizon memastikan ke delapan warga tersebut dalam penanganan intensif di rumah sakit.
Erizon juga mengimbau kepada warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan memakan makanan bersih demi terhindar dari gagal ginjal akut.
Untuk diketahui, tercatat ada 49 warga DKI Jakarta dinyatakan mengidap gagal ginjal akut. Jumlah kasus tersebut merupakan akumulasi dari bulan Januari hingga Oktober 2022
Baca juga: YLKI: Kemenkes mestinya tarik peredaran produk obat sirop
Baca juga: Ikatan Apoteker: Resep obat sirop perlu pertimbangan risiko-manfaat
Baca juga: Heru awasi penanganan gagal ginjal akut misterius
"Total kasus di Jakarta Barat ada delapan, rata-rata usia di bawah lima tahun," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Erizon mengatakan ke delapan anak itu berdomisili di kawasan kecamatan Cengkareng dan Kebon Jeruk.
Ke delapan pasien itu, lanjut Erizon, diketahui memiliki gejala yang sama sebelum teridentifikasi terkena gagal ginjal akut.
"Pada umumnya semua masuk dengan keluhan tidak bisa buang air kecil, nah lainnya mungkin ada demam," kata Erizon.
Namun demikian, Erizon belum bisa memastikan penyebab delapan anak tersebut terkena gagal ginjal akut.
Dia juga belum bisa memastikan apakah mereka mengonsumsi obat penurun panas sirop yang selama ini diduga sebagai penyebab utama gagal ginjal akut pada anak-anak.
"Belum bisa dibuktikan cuman kalau belajar dari negara asing memang disinyalir karena pelarut obat obatan tersebut," kata Erizon.
Walau demikian, Erizon memastikan ke delapan warga tersebut dalam penanganan intensif di rumah sakit.
Erizon juga mengimbau kepada warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan memakan makanan bersih demi terhindar dari gagal ginjal akut.
Untuk diketahui, tercatat ada 49 warga DKI Jakarta dinyatakan mengidap gagal ginjal akut. Jumlah kasus tersebut merupakan akumulasi dari bulan Januari hingga Oktober 2022
Baca juga: YLKI: Kemenkes mestinya tarik peredaran produk obat sirop
Baca juga: Ikatan Apoteker: Resep obat sirop perlu pertimbangan risiko-manfaat
Baca juga: Heru awasi penanganan gagal ginjal akut misterius
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022
Tags: