Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) guna menangani luapan air yang berasal dari Kali Pesanggrahan.

"Saya sedang koordinasikan dengan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan BBWSCC supaya Kali Pesanggrahan bisa menampung debit air lebih optimal agar tidak meluap," kata Wali Kota Jakarta Barat Jumat, Yani Wahyu Purwoko di Jakarta, Kamis.

BBWSCC merupakan balai utama di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menangani daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung dan Cisadane.

Menurut situs resmi PPUR, beberapa hal yang menjadi tugas BBWSCC adalah penyusunan program, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, air baku, serta pengelolaan drainase utama perkotaan.

Menurut Yani, koordinasi ini perlu dilakukan lantaran kali Pesanggrahan kerap meluap kala mengalirkan air kiriman dari luar DKI Jakarta.

Kondisi ini kerap membuat beberapa wilayah di Jakarta Barat terendam, salah satunya permukiman Haji Briti di Kecamatan Kembangan.

Kondisi ini harus direspons serius mengingat Jakarta Barat menjadi posisi hilir atau tempat terakhir delapan aliran air sungai besar dari luar kota.

Yani pun belum bisa memastikan strategi apa yang akan dibahas oleh pihaknya dengan BBWSCC untuk mengendalikan debit air kali Pesanggrahan.

Dia hanya berharap koordinasi itu akan menghasilkan solusi sehingga warga di kawasan kali Pesanggrahan terhindar dari fenomena banjir kiriman.
Baca juga: SDA Jaktim tambah dua pompa air untuk antisipasi genangan
Baca juga: DKI bebaskan 50 bidang lahan di Rawajati untuk normalisasi
Baca juga: DKI keruk 24.123 meter kubik lumpur di Waduk Pluit guna cegah banjir