Perbarindo tercatat MURI untuk buku dengan penulis perempuan terbanyak
20 Oktober 2022 11:39 WIB
(Ki-ka) Perwakilan MURI Sri Werdayati, Sekjen Perbarindo Riwandari Juniasti, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, dan Ketua Steering Committee Munas XI Tedy Alamsyah saat pemberian Piagam Penghargaan Rekor MURI atas buku Perbarindo berjudul "Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan" dalam Munas XI Perbarindo di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022). ANTARA/HO-Perbarindo/am.
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menerbitkan buku yang berhasil dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai karya dengan penulis perempuan terbanyak di sektor perbankan, khususnya yang bergerak di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Sekjen Perbarindo Riwandari Juniasti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menuturkan sepanjang kepengurusan di DPP Perbarindo, baru kali ini memberanikan diri untuk menerbitkan buku tentang perjalanan 128 perempuan yang berkecimpung di BPR dan BPRS.
Perbarindo merilis buku berjudul “Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan” tersebut pada saat Musyawarah Nasional (Munas) XI di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Airlangga apresiasi Perbarindo atas peluncuran BPR e-Cash dan BPR Digi
Sebagai salah satu editor buku yang meraih rekor MURI, Riwandari mengaku bangga meskipun pada awalnya sempat ragu mengenai kesediaan para perempuan di industri BPR/BPRS untuk menulis buku.
"Awalnya hanya 51 tulisan, tetapi kami terinspirasi pada satu kalimat bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Keraguan itu pun terjawab dengan rasa optimisme kami, hingga akhirnya buku ini diterbitkan dan mendapatkan rekor MURI," ujar Riwandari.
Dia menegaskan buku ini menjadi bukti kehebatan dan ketangguhan para perempuan di industri BPR dan BPRS yang tidak hanya berkarya untuk BPR dan BPRS, tetapi juga terus mendukung kemajuan industri ini dan bersedia membawa Perbarindo terus bergerak maju.
Perwakilan MURI Sri Werdayati mengatakan bahwa buku yang baru saja dirilis ini mendapatkan penghargaan karena menjadi karya dengan rekor paling banyak perempuan bercerita dalam memberikan warna terhadap buku setebal 406 halaman ini.
"Ada 128 perempuan di sektor industri BPR dan BPRS yang turut memberikan warna dengan bercerita dalam buku ini. Rekor ini tercatat secara resmi di MURI. Untuk itu, kami akan anugerahkan piagam penghargaan ini kepada Perbarindo khususnya 128 perempuan tangguh di industri BPR dan BPRS, sebagai salah satu rekor Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Perbarindo akan gelar Munas di Yogyakarta pilih pengurus baru
MURI merupakan lembaga pencatat rekor pertama yang berdiri sejak 1990 dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan berbagai karsa dan karya anak bangsa yang patut dihargai. Sejak berdiri, MURI telah mencatatkan lebih dari 10.000 rekor karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing.
Menurutnya, pencapaian ini bukanlah pertama kali bagi Perbarindo karena sebelumnya perhimpunan ini telah menerima penghargaan, yaitu rekor anggota terbanyak, yaitu 1.634 bank dan edukasi perbankan secara serentak di lokasi dan oleh direksi bank terbanyak pada 2017.
Sekjen Perbarindo Riwandari Juniasti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menuturkan sepanjang kepengurusan di DPP Perbarindo, baru kali ini memberanikan diri untuk menerbitkan buku tentang perjalanan 128 perempuan yang berkecimpung di BPR dan BPRS.
Perbarindo merilis buku berjudul “Perempuan Tangguh: Sukses adalah Sebuah Perjalanan” tersebut pada saat Musyawarah Nasional (Munas) XI di Yogyakarta, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Airlangga apresiasi Perbarindo atas peluncuran BPR e-Cash dan BPR Digi
Sebagai salah satu editor buku yang meraih rekor MURI, Riwandari mengaku bangga meskipun pada awalnya sempat ragu mengenai kesediaan para perempuan di industri BPR/BPRS untuk menulis buku.
"Awalnya hanya 51 tulisan, tetapi kami terinspirasi pada satu kalimat bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Keraguan itu pun terjawab dengan rasa optimisme kami, hingga akhirnya buku ini diterbitkan dan mendapatkan rekor MURI," ujar Riwandari.
Dia menegaskan buku ini menjadi bukti kehebatan dan ketangguhan para perempuan di industri BPR dan BPRS yang tidak hanya berkarya untuk BPR dan BPRS, tetapi juga terus mendukung kemajuan industri ini dan bersedia membawa Perbarindo terus bergerak maju.
Perwakilan MURI Sri Werdayati mengatakan bahwa buku yang baru saja dirilis ini mendapatkan penghargaan karena menjadi karya dengan rekor paling banyak perempuan bercerita dalam memberikan warna terhadap buku setebal 406 halaman ini.
"Ada 128 perempuan di sektor industri BPR dan BPRS yang turut memberikan warna dengan bercerita dalam buku ini. Rekor ini tercatat secara resmi di MURI. Untuk itu, kami akan anugerahkan piagam penghargaan ini kepada Perbarindo khususnya 128 perempuan tangguh di industri BPR dan BPRS, sebagai salah satu rekor Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Perbarindo akan gelar Munas di Yogyakarta pilih pengurus baru
MURI merupakan lembaga pencatat rekor pertama yang berdiri sejak 1990 dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan berbagai karsa dan karya anak bangsa yang patut dihargai. Sejak berdiri, MURI telah mencatatkan lebih dari 10.000 rekor karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing.
Menurutnya, pencapaian ini bukanlah pertama kali bagi Perbarindo karena sebelumnya perhimpunan ini telah menerima penghargaan, yaitu rekor anggota terbanyak, yaitu 1.634 bank dan edukasi perbankan secara serentak di lokasi dan oleh direksi bank terbanyak pada 2017.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: