Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, dapat diselesaikan lebih cepat dari batas waktu pada Desember 2023.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa selesai sebelum kontrak, kontraknya Desember 2023 dan harus dipercepat selesai pada Agustus 2023," katanya saat melakukan peninjauan progres pembangunan Bendungan Rukoh di Pidie, Aceh, Rabu.

Bendungan Rukoh merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.

Menteri Basuki menyampaikan Bendungan Rukoh merupakan salah satu dari 13 bendungan di Indonesia yang dibangun untuk dapat diselesaikan pada akhir 2023.

Ia menuturkan progres pembangunan Bendungan Rukoh tersebut sudah sangat baik atau mencapai 40 persen terhadap pembangunan paket 1 maupun paket 2.

"Dengan progres yang sekarang ini bisa selesai tepat waktu, apalagi teknologi dan masalahnya sudah dikuasai betul, lahan juga sudah selesai, mudah-mudahan tidak ada masalah," ujarnya.

Basuki menyebutkan untuk pembangunan Bendungan Rukoh, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,560 triliun yang terdiri atas konstruksi paket 1 Rp377 miliar, paket 2 Rp1,129 triliun, dan supervisi Rp53,6 miliar.

"Terkait anggaran, saya sudah minta langsung ke Menteri Keuangan untuk ditambah, termasuk juga untuk menyelesaikan 13 bendungan sampai tahun depan," katanya.

Baca juga: Menteri PUPR: Pelaksana proyek bendungan utamakan kualitas-lingkungan
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan bendungan Lau Simeme di Sumut rampung 2023
Baca juga: Menteri PUPR sebut Bendungan Raknamo sudah dimanfaatkan untuk irigasi