Tim medis RI temukan banyak korban banjir Pakistan terpapar ISPA
19 Oktober 2022 18:04 WIB
Penanganan kesehatan korban banjir di wilayah Tando Jan Mohammad, Sub distrik Digri, Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh, Pakistan, Selasa (18/10/2022). (Antara/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) - Tim Medis Indonesia menemukan banyak warga korban banjir Pakistan menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dari jumlah kunjungan di wilayah Tando Jan Mohammad, Sub distrik Digri, Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia menyebutkan jumlah warga yang tercatat mendapatkan pelayanan kesehatan hingga Selasa (18/10) berjumlah 470 orang, dan penyakit tertinggi yang teridentifikasi yaitu ISPA dengan 149 kasus atau 31,7 persen.
Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia Yusrizal menyebut kondisi warga di pos pengungsian sangat berpengaruh terhadap banyaknya warga terkena ISPA.
Tim Medis Indonesia melakukan surveilans mengenai banyaknya kasus penyakit ini di pos pengungsian tersebut.
Yusrizal mengatakan data kunjungan pasien sejak hari pertama, 11 hingga 17 Oktober 2022, penyakit ISPA tertinggi dibandingkan jenis penyakit lainnya.
Baca juga: Pupuk Kujang salurkan beragam bantuan untuk korban banjir Pakistan
Baca juga: Tim medis Indonesia tiba di Pakistan beri bantuan
Ia menambahkan, total kasus pada periode 11 hingga 17 Oktober ini berjumlah 670 atau 23.38 persen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 kasus ISPA yang menyasar kategori pasien balita.
Sementara itu, tim medis Indonesia hanya memberikan pelayanan kesehatan di pos pengungsian di wilayah Sub distrik Digri. Timnya mencatat sejumlah penyakit lain yang diderita warga korban banjir ini.
“Kasus lain yang ditemui yaitu febris 105 kasus, penyakit kulit 45, myalgia 41, dyspepsia 31, osteo arthritis 15, konjungtivitis 15, hipertensi 9, otitis media 8, vertigo 8 dan lainnya 44,” ujar Yusrizal.
Selain penyakit tadi, tim juga melayani warga yang sedang hamil sebanyak 5 orang dari seluruh total kunjungan.
Tim yang berjumlah 29 personel dari Kementerian kesehatan, TNI, Polri, Univeristas Andalas dan MDMC memfokuskan pelayanan kesehatan di Tando Jan Mohammad. Pelayanan kepada warga terdampak banjir tersebut berdasarkan rekomendasi pihak otoritas keamanan Pakistan.
Namun rekomendasi ini tidak terkait langsung dengan kondisi keamanan melainkan jumlah warga korban banjir yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya Tim Medis Indonesia memberikan pelayanan di Sub distrik Taluka Jhuddo, masih satu wilayah di Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.
Selama beraktivitas di tempat tersebut, Tim Medis Indonesia mendapatkan dukungan dari staf Dinas Kesehatan Distrik Mirpur Khas dan pihak militer. Total kunjungan dari 11 hingga 18 Oktober 2022 tercatat 3.336 warga.
Baca juga: BNPB: Tim kesehatan untuk Pakistan terbesar yang dikirim Indonesia
Baca juga: Bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Pakistan
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia menyebutkan jumlah warga yang tercatat mendapatkan pelayanan kesehatan hingga Selasa (18/10) berjumlah 470 orang, dan penyakit tertinggi yang teridentifikasi yaitu ISPA dengan 149 kasus atau 31,7 persen.
Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia Yusrizal menyebut kondisi warga di pos pengungsian sangat berpengaruh terhadap banyaknya warga terkena ISPA.
Tim Medis Indonesia melakukan surveilans mengenai banyaknya kasus penyakit ini di pos pengungsian tersebut.
Yusrizal mengatakan data kunjungan pasien sejak hari pertama, 11 hingga 17 Oktober 2022, penyakit ISPA tertinggi dibandingkan jenis penyakit lainnya.
Baca juga: Pupuk Kujang salurkan beragam bantuan untuk korban banjir Pakistan
Baca juga: Tim medis Indonesia tiba di Pakistan beri bantuan
Ia menambahkan, total kasus pada periode 11 hingga 17 Oktober ini berjumlah 670 atau 23.38 persen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 kasus ISPA yang menyasar kategori pasien balita.
Sementara itu, tim medis Indonesia hanya memberikan pelayanan kesehatan di pos pengungsian di wilayah Sub distrik Digri. Timnya mencatat sejumlah penyakit lain yang diderita warga korban banjir ini.
“Kasus lain yang ditemui yaitu febris 105 kasus, penyakit kulit 45, myalgia 41, dyspepsia 31, osteo arthritis 15, konjungtivitis 15, hipertensi 9, otitis media 8, vertigo 8 dan lainnya 44,” ujar Yusrizal.
Selain penyakit tadi, tim juga melayani warga yang sedang hamil sebanyak 5 orang dari seluruh total kunjungan.
Tim yang berjumlah 29 personel dari Kementerian kesehatan, TNI, Polri, Univeristas Andalas dan MDMC memfokuskan pelayanan kesehatan di Tando Jan Mohammad. Pelayanan kepada warga terdampak banjir tersebut berdasarkan rekomendasi pihak otoritas keamanan Pakistan.
Namun rekomendasi ini tidak terkait langsung dengan kondisi keamanan melainkan jumlah warga korban banjir yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya Tim Medis Indonesia memberikan pelayanan di Sub distrik Taluka Jhuddo, masih satu wilayah di Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.
Selama beraktivitas di tempat tersebut, Tim Medis Indonesia mendapatkan dukungan dari staf Dinas Kesehatan Distrik Mirpur Khas dan pihak militer. Total kunjungan dari 11 hingga 18 Oktober 2022 tercatat 3.336 warga.
Baca juga: BNPB: Tim kesehatan untuk Pakistan terbesar yang dikirim Indonesia
Baca juga: Bantuan kemanusiaan dari Indonesia tiba di Pakistan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: