Asosiasi industri berkomitmen mendekarbonisasi operasional menuju NZE
19 Oktober 2022 17:59 WIB
Aloysius Wira pimpinan Asosiasi IBCSD (kiri); Sherlina Kawilarang (kiri kedua), pimpinan API; Muhammad Yusrizki, Ketua Kadin Net Zero Hub (tengah); Clorinda Wibowo Manager of Energy WRI (kedua dari kanan); dan Alphonzius Widjaja, pimpinan APPBI saat acara "Cut the Tosh Collaboration Summit" di Jakarta, Rabu (19/10/2022). ANTARA/Sinta Ambarwati
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah asosiasi industri di Indonesia menyatakan komitmen untuk melakukan dekarbonisasi operasional guna menuju Indonesia bebas emisi atau net zero emission (NZE) pada 2060.
Komitmen tersebut dituangkan dalam Pernyataan Aspirasi Bersama yang dirangkai dalam acara "Cut the Tosh Collaboration Summit" di Jakarta, Rabu.
Melalui pernyataan itu, asosiasi menekankan keinginan untuk bekerja sama dengan pemerintah baik dari sektor finansial, perusahaan pemasok energi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai target NZE dan transisi energi hijau.
"Mutual of Aspiration ini tujuan utamanya untuk menyatakan komitmen dari para asosiasi ini dalam mendukung net zero target Indonesia dan menyampaikan solusi atau rekomendasi kebijakan apa yang sebenarnya bisa dilakukan bersama terutama oleh pemerintah sehingga perusahaan ini dapat bertransisi ke energi baru terbarukan," jelas Energy Manager of World Resources Institute (WRI) Indonesia Clorinda Kurnia Wibowo dalam sambutannya pada acara tersebut.
Ia menyampaikan, ke depannya pernyataan aspirasi tersebut bakal digarap lebih lanjut bahkan pihaknya telah menjadwalkan dengan para asosiasi perusahaan serta pemangku kebijakan lainnya untuk dapat berkolaborasi membuat tindakan nyata yang pada akhirnya membantu Indonesia mencapai target nol emisi, dengan tentunya mengajak partisipasi yang lebih banyak dari sektor industri dan komersial.
"Kita bawa semangat gotong royong, tidak bisa hanya satu pihak saja dan semoga bisa segera tercapai," ujarnya.
Clorinda menjelaskan sebanyak 74 persen emisi Indonesia berasal dari kegiatan yang berkaitan dengan sektor industri dan komersial, baik dari penggunaan energi, konversi lahan, limbah, transportasi dan lainnya, sehingga menurutnya pengusaha sektor tersebut menjadi aktor kunci transisi iklim di Indonesia.
Adapun Pernyataan Aspirasi Bersama ini diinisasi Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia dengan didukung Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI).
Baca juga: Airlangga: PLTA Kayan Cascade bagian komitmen Indonesia capai NZE 2060
Baca juga: Pemerintah proyeksi perlu investasi 1.100 miliar dolar capai NZE 2060
Baca juga: Kemenperin dukung transisi gunakan kendaraan listrik, capai NZE 2060
Komitmen tersebut dituangkan dalam Pernyataan Aspirasi Bersama yang dirangkai dalam acara "Cut the Tosh Collaboration Summit" di Jakarta, Rabu.
Melalui pernyataan itu, asosiasi menekankan keinginan untuk bekerja sama dengan pemerintah baik dari sektor finansial, perusahaan pemasok energi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai target NZE dan transisi energi hijau.
"Mutual of Aspiration ini tujuan utamanya untuk menyatakan komitmen dari para asosiasi ini dalam mendukung net zero target Indonesia dan menyampaikan solusi atau rekomendasi kebijakan apa yang sebenarnya bisa dilakukan bersama terutama oleh pemerintah sehingga perusahaan ini dapat bertransisi ke energi baru terbarukan," jelas Energy Manager of World Resources Institute (WRI) Indonesia Clorinda Kurnia Wibowo dalam sambutannya pada acara tersebut.
Ia menyampaikan, ke depannya pernyataan aspirasi tersebut bakal digarap lebih lanjut bahkan pihaknya telah menjadwalkan dengan para asosiasi perusahaan serta pemangku kebijakan lainnya untuk dapat berkolaborasi membuat tindakan nyata yang pada akhirnya membantu Indonesia mencapai target nol emisi, dengan tentunya mengajak partisipasi yang lebih banyak dari sektor industri dan komersial.
"Kita bawa semangat gotong royong, tidak bisa hanya satu pihak saja dan semoga bisa segera tercapai," ujarnya.
Clorinda menjelaskan sebanyak 74 persen emisi Indonesia berasal dari kegiatan yang berkaitan dengan sektor industri dan komersial, baik dari penggunaan energi, konversi lahan, limbah, transportasi dan lainnya, sehingga menurutnya pengusaha sektor tersebut menjadi aktor kunci transisi iklim di Indonesia.
Adapun Pernyataan Aspirasi Bersama ini diinisasi Clean Energy Investment Accelerator (CEIA) Indonesia dengan didukung Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI).
Baca juga: Airlangga: PLTA Kayan Cascade bagian komitmen Indonesia capai NZE 2060
Baca juga: Pemerintah proyeksi perlu investasi 1.100 miliar dolar capai NZE 2060
Baca juga: Kemenperin dukung transisi gunakan kendaraan listrik, capai NZE 2060
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: