Semarang (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah Jawa Tengah menelusuri temuan satu kasus gagal ginjal akut misterius pada anak usia delapan bulan di Kabupaten Banyumas.

"Ada satu laporan dari Banyumas, ini sedang kami lacak," kata Ketua IDAI Jawa Tengah Fitri Hartanto di Semarang, Rabu.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang disampaikan ke IDAI Jawa Tengah, diagnosis gagal ginjal pada pasien anak tersebut sudah tegak.

IDAI Jawa Tengah, ia melanjutkan, masih menelusuri penyebab pasien anak tersebut mengalami gagal ginjal akut.

"Masih kami cari penyebabnya, apakah juga mengonsumsi obat paracetamol yang ditengarai mengandung etilen glikol," katanya.

Ia mengatakan bahwa dokter-dokter anak di wilayah Jawa Tengah telah diminta melaporkan temuan dugaan gagal ginjal akut pada anak serta mengecek apakah pasien punya riwayat terserang COVID-19, gangguan saluran pernafasan, maupun saluran cerna.

Kementerian Kesehatan telah mencatat 189 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut data kementerian, gagal ginjal akut misterius terjadi pada anak usia enam bulan sampai 18 tahun.

Baca juga:
Gagal ginjal akut dilaporkan serang anak usia 6 bulan sampai 18 tahun
IDAI klarifikasi narasi stop penggunaan paracetamol