Brussels (ANTARA) - Kroasia dan Lithuania menginginkan pembatasan gas grosir, Jerman lebih memilih solusi lain, sementara Finlandia dan Slovakia tidak setuju pada subsidi langsung, kata negara-negara itu pada Selasa (18/10/2022) ketika Uni Eropa bergulat dengan krisis energi.
Jerman - ekonomi terbesar di blok itu dan penentang utama pembatasan harga gas - mengatakan pembelian bersama, mengurangi konsumsi dan meningkatkan pasokan adalah cara yang harus dilakukan.
Para pejabat dari negara-negara tersebut menyatakan pandangan mereka tentang pembicaraan antara menteri urusan Uni Eropa di Luksemburg untuk mempersiapkan tempat pertemuan puncak para pemimpin nasional mereka pada Kamis (21/10/2022) dan Jumat (22/10/2022), dengan krisis energi mendominasi agenda.
Menjelang KTT, Komisi Eropa eksekutif Uni Eropa akan mengusulkan secara terpisah pada Selasa (18/10/2022) serangkaian langkah untuk mengekang harga energi yang tinggi. Namun, mereka tidak akan memasukkan batasan langsung pada harga gas, sesuatu yang telah memecah blok.
Baca juga: 12 negara Uni Eropa terkena dampak pemotongan gas Rusia
Para menteri Kroasia dan Lituania mendukung pembatasan harga gas grosir, dengan Kroasia juga menyoroti perlunya pembelian gas bersama di antara 27 negara anggota Uni Eropa.
Rekan Slovakia mereka, Andrej Stancik, meminta reformasi pasar jangka panjang untuk memisahkan harga listrik yang dihasilkan dari gas dan dari yang dihasilkan dari sumber daya yang berbeda, serta meminta subsidi langsung Uni Eropa untuk konsumen dan bisnis.
"Kami membutuhkan solusi yang sangat cepat dan efektif untuk mensubsidi harga bagi warga dan perusahaan, termasuk dari dana kohesi yang tidak digunakan," katanya kepada wartawan saat tiba di pertemuan di Luksemburg.
Tytti Tuppurainen, menteri urusan Uni Eropa Finlandia - negara yang umumnya skeptis terhadap intervensi pasar - mengatakan Helsinki sekarang siap untuk pembatasan harga gas "sementara". Tapi dia menentang pemberian untuk para konsumen.
Baca juga: 27 negara UE larang Inggris akses pasar bebas
"Daripada mensubsidi rumah tangga individu, kita lebih baik meningkatkan investasi dalam energi hijau," katanya, menambahkan bahwa juga akan membatasi ketergantungan Eropa pada pemasok energi seperti Rusia.
Menteri Urusan Uni Eropa Jerman Anna Luehrmann menekankan perlunya pembelian gas bersama, serta memotong konsumsi dan mendiversifikasi struktur pasokan dengan menambahkan lebih banyak sumber terbarukan dan pemasok yang berbeda.
"Penting bahwa langkah-langkah nasional dan Eropa bekerja bersama-sama," kata Luehrmann, tanpa menyebutkan batasan sama sekali.
Negara-negara Uni Eropa berselisih tentang cara atasi krisis energi
19 Oktober 2022 07:00 WIB
Arsip foto - Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Uni Eropa di Brussels, Belgia (28/9/2022). ANTARA/REUTERS/Yves Herman/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: