Kopi Kenangan buka gerai internasional pertamanya di Malaysia
18 Oktober 2022 07:12 WIB
(Ki-ka) CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata, General Manager Kopi Kenangan Malaysia Jordan Lung, Chief Business Development dan Co-Founder Kopi Kenangan James Prananto berfoto bersama dalam peluncuran gerai pertama Kenangan Coffee di Suria KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/10/2022). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira.
Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA) - Jenama jaringan makanan dan minuman (food and beverages) asal Indonesia, Kopi Kenangan, resmi membuka gerai internasional pertamanya, yang terletak di pusat perbelanjaan Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Malaysia.
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengatakan, Malaysia dipilih karena dinilai memiliki pasar penikmat kopi yang cukup besar.
Baca juga: Kopi Kenangan & seniman NFT ciptakan kemasan edisi terbatas 8 pejuang
“Malaysia itu market kopinya cukup besar walaupun populasinya tidak sebesar negara lain. Selain itu, warga di sini suka kopi, dan government dan regulations-nya pun sangat friendly dengan investment, serta adopsi digital juga cukup baik,” kata Edward dalam wawancara eksklusif di Kuala Lumpur, Senin (17/10).
Ia mengatakan, besaran pasar penikmat kopi di Malaysia sebesar lebih dari 1 miliar dolar AS, atau sekira Rp15,4 triliun.
“Selain itu, banyak kesamaan yang dimiliki orang Malaysia dengan orang Indonesia dalam hal cita rasa dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru,” ujar Edward.
Hal tersebut, lanjut dia, dinilai senada dengan rencana pemerintah Malaysia untuk memperluas digitalisasi di berbagai kebutuhan dan layanan sehari-hari masyarakat, serta perencanaan bisnis dari Kopi Kenangan sendiri.
“Proyeksi sektor F&B di Malaysia juga menjanjikan karena saat ini Malaysia sedang bertransformasi dalam menerapkan ekonomi digital berpenghasilan tinggi dengan fokus utama pada digitalisasi yang juga sejalan dengan konsep bisnis kami,” katanya.
Lebih lanjut, Edward mengatakan aplikasi Kopi Kenangan yang sebelumnya akrab di Indonesia, juga akan dikenalkan dan diluncurkan dengan berbagai fitur dan fungsi yang sesuai dengan kondisi serta preferensi pengguna di Malaysia.
“Akan ada penyesuaian UI/UX (user interface dan user experience) aplikasi tersebut di tiap negara. Jadi, aplikasi Kopi Kenangan di Indonesia sendiri akan berbeda dengan di Malaysia,” ujar dia.
Adapun Kopi Kenangan beroperasi di bawah nama Kenangan Coffee sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
“Alasan kami menggunakan nama Kenangan Coffee karena kami ingin memfokuskan pada kata kunci ‘kenangan’, dengan harapan kami dapat memperlakukan setiap konsumen yang datang ke gerai sebagai teman dan setiap cangkir kopi yang kami buat dengan cinta dapat meninggalkan kenangan yang baik untuk para konsumen,” kata Chief Business Development dan Co-Founder Kopi Kenangan James Prananto.
Selain gerai pertamanya di Suria KLCC, Kenangan Coffee juga akan membuka empat gerai lainnya di MyTown Cheras, Pavilion KL, NU Sentral KL, dan Sunway Pyramid PJ di akhir tahun ini.
Kenangan Coffee juga meluncurkan Kenangan Academy di Uptown, PJ, untuk menyediakan berbagai program pelatihan yang diperuntukkan bagi para barista dan karyawan, dengan tujuan menjadi pusat pelatihan profesional di bidang F&B terbaik di Malaysia.
Baca juga: Kemenparekraf: Kreativitas UMKM jadi andalan hadapi tantangan ekonomi
Baca juga: Kolaborasi ADA, Kopi Kenangan, dan Karafuru untuk pahlawan modern
Baca juga: Sehari menjadi barista, bikin kopi tak semudah kelihatannya
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengatakan, Malaysia dipilih karena dinilai memiliki pasar penikmat kopi yang cukup besar.
Baca juga: Kopi Kenangan & seniman NFT ciptakan kemasan edisi terbatas 8 pejuang
“Malaysia itu market kopinya cukup besar walaupun populasinya tidak sebesar negara lain. Selain itu, warga di sini suka kopi, dan government dan regulations-nya pun sangat friendly dengan investment, serta adopsi digital juga cukup baik,” kata Edward dalam wawancara eksklusif di Kuala Lumpur, Senin (17/10).
Ia mengatakan, besaran pasar penikmat kopi di Malaysia sebesar lebih dari 1 miliar dolar AS, atau sekira Rp15,4 triliun.
“Selain itu, banyak kesamaan yang dimiliki orang Malaysia dengan orang Indonesia dalam hal cita rasa dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru,” ujar Edward.
Hal tersebut, lanjut dia, dinilai senada dengan rencana pemerintah Malaysia untuk memperluas digitalisasi di berbagai kebutuhan dan layanan sehari-hari masyarakat, serta perencanaan bisnis dari Kopi Kenangan sendiri.
“Proyeksi sektor F&B di Malaysia juga menjanjikan karena saat ini Malaysia sedang bertransformasi dalam menerapkan ekonomi digital berpenghasilan tinggi dengan fokus utama pada digitalisasi yang juga sejalan dengan konsep bisnis kami,” katanya.
Lebih lanjut, Edward mengatakan aplikasi Kopi Kenangan yang sebelumnya akrab di Indonesia, juga akan dikenalkan dan diluncurkan dengan berbagai fitur dan fungsi yang sesuai dengan kondisi serta preferensi pengguna di Malaysia.
“Akan ada penyesuaian UI/UX (user interface dan user experience) aplikasi tersebut di tiap negara. Jadi, aplikasi Kopi Kenangan di Indonesia sendiri akan berbeda dengan di Malaysia,” ujar dia.
Adapun Kopi Kenangan beroperasi di bawah nama Kenangan Coffee sebagai nama merek internasional yang digunakan di luar Indonesia.
“Alasan kami menggunakan nama Kenangan Coffee karena kami ingin memfokuskan pada kata kunci ‘kenangan’, dengan harapan kami dapat memperlakukan setiap konsumen yang datang ke gerai sebagai teman dan setiap cangkir kopi yang kami buat dengan cinta dapat meninggalkan kenangan yang baik untuk para konsumen,” kata Chief Business Development dan Co-Founder Kopi Kenangan James Prananto.
Selain gerai pertamanya di Suria KLCC, Kenangan Coffee juga akan membuka empat gerai lainnya di MyTown Cheras, Pavilion KL, NU Sentral KL, dan Sunway Pyramid PJ di akhir tahun ini.
Kenangan Coffee juga meluncurkan Kenangan Academy di Uptown, PJ, untuk menyediakan berbagai program pelatihan yang diperuntukkan bagi para barista dan karyawan, dengan tujuan menjadi pusat pelatihan profesional di bidang F&B terbaik di Malaysia.
Baca juga: Kemenparekraf: Kreativitas UMKM jadi andalan hadapi tantangan ekonomi
Baca juga: Kolaborasi ADA, Kopi Kenangan, dan Karafuru untuk pahlawan modern
Baca juga: Sehari menjadi barista, bikin kopi tak semudah kelihatannya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: