Pemkot Medan perkuat ekonomi umat lewat jaringan masjid mandiri
17 Oktober 2022 23:14 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika membuka pemberdayaan rumah ibadah mewujudkan masjid mandiri di Medan, Sumatera Utara, Senin (17/10/2022). ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan/aa.
Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara hingga saat ini terus memperkuat perekonomian umat lewat jaringan masjid mandiri di daerah setempat.
"Islamic Center ini sebagai pusat peradaban umat Islam di Kota Medan. Sebelum fisiknya terbangun, terlebih dahulu harus dibangun jaringan-jaringan masjid mandiri," ucap Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika membuka pemberdayaan rumah ibadah mewujudkan masjid mandiri di Medan, Senin.
Pengelolaan Medan Islamic Center di Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, lanjut dia, semakin mudah di mana mulai 2023 hingga 2024 Pemkot Medan menganggarkan pembangunan fisik.
Ia mengatakan awal mula program masjid mandiri dari niat untuk merealisasikan Medan Islamic Center sebagai bentuk janji kampanye bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Pilkada 2020.
Melalui program ini, katanya, masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sentra aktivitas masyarakat di antaranya pemberdayaan sosial, politik, ekonomi umat, termasuk membangun peradaban Islam.
Bobby mencontohkan zaman Rasulullah SAW dalam kurun waktu singkat mampu mengubah peradaban dunia.
Dia mengatakan selain hijrah ke Madinah, hal pertama dilakukan membangun Masjid Quba sebagai masjid pertama.
Baca juga: Ganjar minta Islamic Center dimanfaatkan untuk kerukunan beragama
Data Pemkot Medan menyebut hingga saat ini terdapat 1.115 masjid dan 653 mushalla yang bisa menjadi cikal bakal program masjid mandiri di Kota Medan.
"Tujuannya tidak hanya sarana beribadah kepada Allah SWT semata, melainkan sarana mencerdaskan umat, berkomunikasi antarumat dan sekaligus pusat kegiatan umat secara positif dan produktif," kata dia.
Di hadapan pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) se-Kota Medan, ia juga mengajak pengurus BKM menerapkan tiga fungsi masjid zaman Nabi Muhammad SAW, yakni sebagai tempat pendidikan dan pengajaran, tempat kegiatan sosial dan politik, serta tempat kegiatan ekonomi.
"Kami ingin menjadikan masjid sebagai centrum segala kegiatan umat Islam, seperti dicontohkan Rasulullah SAW sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kota Medan," ungkap Bobby.
Kabag Kesra Setda Kota Medan M. Ali Hanafiah mengatakan tujuan kegiatan ini menyosialisasikan kepada seluruh pengurus BKM se-Kota Medan terkait dengan program masjid mandiri.
Peserta kegiatan ini, terang dia, terbagi dua angkatan, yakni angkatan pertama diikuti pengurus BKM dari 11 kecamatan, sedangkan angkatan kedua pengurus BKM dari 10 kecamatan.
"Diharapkan BKM bisa menjalankan program masjid mandiri, legalitas masjid dan sebagainya, sehingga dapat berjalan dengan maksimal," kata dia.
Baca juga: Lengkapi wisata religi, Masjid Islamic Center NTB sediakan kedai kopi
Baca juga: Bank Mandiri bantu Rp5 miliar untuk pembangunan Islamic Center
Baca juga: Pemprov Sumsel integrasikan Kampus UIN Raden Fatah dan Islamic Center
"Islamic Center ini sebagai pusat peradaban umat Islam di Kota Medan. Sebelum fisiknya terbangun, terlebih dahulu harus dibangun jaringan-jaringan masjid mandiri," ucap Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika membuka pemberdayaan rumah ibadah mewujudkan masjid mandiri di Medan, Senin.
Pengelolaan Medan Islamic Center di Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, lanjut dia, semakin mudah di mana mulai 2023 hingga 2024 Pemkot Medan menganggarkan pembangunan fisik.
Ia mengatakan awal mula program masjid mandiri dari niat untuk merealisasikan Medan Islamic Center sebagai bentuk janji kampanye bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Pilkada 2020.
Melalui program ini, katanya, masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sentra aktivitas masyarakat di antaranya pemberdayaan sosial, politik, ekonomi umat, termasuk membangun peradaban Islam.
Bobby mencontohkan zaman Rasulullah SAW dalam kurun waktu singkat mampu mengubah peradaban dunia.
Dia mengatakan selain hijrah ke Madinah, hal pertama dilakukan membangun Masjid Quba sebagai masjid pertama.
Baca juga: Ganjar minta Islamic Center dimanfaatkan untuk kerukunan beragama
Data Pemkot Medan menyebut hingga saat ini terdapat 1.115 masjid dan 653 mushalla yang bisa menjadi cikal bakal program masjid mandiri di Kota Medan.
"Tujuannya tidak hanya sarana beribadah kepada Allah SWT semata, melainkan sarana mencerdaskan umat, berkomunikasi antarumat dan sekaligus pusat kegiatan umat secara positif dan produktif," kata dia.
Di hadapan pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) se-Kota Medan, ia juga mengajak pengurus BKM menerapkan tiga fungsi masjid zaman Nabi Muhammad SAW, yakni sebagai tempat pendidikan dan pengajaran, tempat kegiatan sosial dan politik, serta tempat kegiatan ekonomi.
"Kami ingin menjadikan masjid sebagai centrum segala kegiatan umat Islam, seperti dicontohkan Rasulullah SAW sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kota Medan," ungkap Bobby.
Kabag Kesra Setda Kota Medan M. Ali Hanafiah mengatakan tujuan kegiatan ini menyosialisasikan kepada seluruh pengurus BKM se-Kota Medan terkait dengan program masjid mandiri.
Peserta kegiatan ini, terang dia, terbagi dua angkatan, yakni angkatan pertama diikuti pengurus BKM dari 11 kecamatan, sedangkan angkatan kedua pengurus BKM dari 10 kecamatan.
"Diharapkan BKM bisa menjalankan program masjid mandiri, legalitas masjid dan sebagainya, sehingga dapat berjalan dengan maksimal," kata dia.
Baca juga: Lengkapi wisata religi, Masjid Islamic Center NTB sediakan kedai kopi
Baca juga: Bank Mandiri bantu Rp5 miliar untuk pembangunan Islamic Center
Baca juga: Pemprov Sumsel integrasikan Kampus UIN Raden Fatah dan Islamic Center
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: