Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Malang melakukan pendataan dampak bencana banjir yang terjadi di sejumlah titik khususnya di wilayah kabupaten bagian selatan.

Bupati Malang M Sanusi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA Senin malam, mengatakan bahwa hingga saat ini pendataan masih dilakukan oleh sejumlah instrumen pemerintah daerah di wilayah terdampak.

"Untuk total wilayah yang terdampak bencana, belum terdata. Hingga malam ini masih terus dilakukan pendataan dan asesmen," kata Sanusi, di Desa Sitiarjo.

Sanusi mengatakan, hingga saat ini para camat di wilayah terdampak masih melakukan pendataan. Namun, ia memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat bencana banjir itu.

Baca juga: BPBD Malang evakuasi warga terdampak banjir di lima kecamatan

Menurutnya, berdasarkan data sementara yang diterima, sejumlah titik yang mengalami bencana banjir, di antaranya Desa Lebakharjo, Desa Pujiharjo, dan Desa Purwodari di Kecamatan Ampelgading.

Kemudian, Desa Sitiarjo, Desa Tamban, Desa Sumberagung, dan Desa Harjokuncaran di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Sukodono dan Desa Srimulyo di Kecamatan Dampit.

Ia menambahkan, khusus di Dusun Rawa Teratai, masyarakat telah siap dengan mitigasi bencana banjir. Warga di dusun tersebut telah memiliki tempat untuk berlindung yang aman dan lebih tinggi.

"Bagian bawah terendam, namun di bagian atas masih bisa dijadikan tempat tinggal," katanya.

Sanusi bersama Dandim 0818 Kabupaten Malang Kol (inf) Taufik Hidayat melakukan pemantauan langsung penanganan bencana banjir dan memastikan kesiapan posko khususnya keberadaan dapur umum.

Baca juga: BPBD Kabupaten Malang evakuasi warga terdampak banjir di Desa Sitiarjo

Selain itu, Sanusi juga memastikan ketersediaan stok makanan dan minuman, peralatan kebencanaan dan pelayanan kesehatan pada puskesmas setempat. Bupati juga datang untuk menyerahkan bantuan mi instan untuk warga terdampak banjir.

Dapur umum disiapkan di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sumbermanjing Wetan. Kapasitas dapur umum tersebut cukup besar, bisa menyiapkan sekitar 800 paket makanan dalam satu kali persiapan. Lokasi itu juga disiapkan sebagai tempat pengungsian warga jika dibutuhkan.

Wilayah Desa Sitiarjo merupakan salah satu area yang memiliki potensi terjadinya banjir pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Pada pertengahan September 2022, setidaknya ada puluhan rumah di Desa Sitiarjo yang terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi.

Banjir yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi, ditambah pasang air laut. Hujan intensitas tinggi menyebabkan muka air di Sungai Desa Kedung Banteng tercatat mengalami kenaikan hingga empat meter.

Baca juga: Warga terdampak banjir di Malang butuhkan makanan siap saji

Kenaikan tinggi muka air tersebut, juga menyebabkan hilir pada Sungai Panguluran Dusun Krajan Tengah, Desa Sitiarjo meluap dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut.