Tokyo (ANTARA News) - Pelatih Jepang Zico berharap melatih di klub Eropa setelah putaran final Piala Dunia di Jerman, kata Presiden Asosiasi Sepakbola Jepang, Saburo Kawabuchi. "Zico mengatakan pada saya, ia ingin menjadi pelatih kepala di sebuah klub di Eropa setelah Piala Dunia. Ia telah mengembangkan suatu teknik melatih saat berada di Jepang," kata Kawabuchi pada media Jepang, Jumat waktu setempat. Kepala FA itu mengatakan, pada Kamis (13/4) ia bertemu dengan pelatih asal Brasil berusia 53 tahun itu, veteran tiga Piala Dunia sebagai pemain, untuk menyampaikan padanya bahwa asosiasi akan segera mencari penggantinya. Zico, yang terlibat dalam sepakbola Jepang selama 15 tahun terakhir, awalnya sebagai pemain, telah menyatakan bahwa ia akan berhenti sebagai pelatih nasional Jepang setelah Piala Dunia yang dimulai 9 Juni. "Saya rasa ia mulai menyadari gembiranya melatih," kata Kawabuchi. "Saya katakan padanya kami akan memulai persiapan untuk menyusun daftar kandidat penggantinya. Ia mengatakan kami tidak perlu menyembunyikan sesuatu karenanya." Zico mengambil alih pekerjaan tersebut setelah pelatih asal Perancis Philippe Troussier memimpin Jepang ke putaran 16-besar babak final Piala Dunia 2002 yang dituan-rumahi Jepang dan Korea Selatan. Ia membawa Jepang ke kejuaraan Piala Asia ketiga pada 2004. Zico pertama datang untuk bermain di Jepang pada 1991 dan membantu meluncurkan liga profesional Jepang yang pertama, J-League, pada 1993. Ia pensiun sebagai pemain bersama Kashima Antlers pada 1994 dan kemudian menjadi penasihat teknik mereka. Mantan pemain tengah di klub Brasil Flamengo, yang juga bermain bagi tim Serie A Italia, Udinese, itu mengatakan pada majalah sepakbola Jerman, Kicker, bulan lalu bahwa ia tertarik melatih sebuah klub, terutama di Italia, Spanyol atau Jerman. Kawabuchi mengatakan tahun lalu ia mempertimbangkan untuk meminta bos Arsenal Arsene Wenger untuk memimpin tim nasional Jepang, jika gaji orang Perancis itu bisa lebih rendah dari yang sekarang, kira-kira sekitar empat juta dolar. Tetapi Wenger, yang memimpin tim J-League, Nagoya Grampus Eight meraih kemenangan pada Piala Kaisar pada 1996, mengatakan akan melatih di klub Premiership Inggris tersebut hingga kontraknya habis pada 2008, demikian AFP.(*)