Grobogan (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, dugaan sementara penyebab terjadinya tabrakan KA Sembrani dengan KA Kertajaya di Gubug, Kabupaten Grobogan, akibat kelalaian manusia. "Namun demikian, sebab-sebab secara pasti masih menunggu hasil pengusutan dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) yang saat ini sudah mulai bekerja," kata Menhub usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) tabrakan KA Sembrani dan KA Kertajaya di Desa Kwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Sabtu siang. Menurut Menhub, penyebab sementara penyebab kecelakaan itu karena kelalaian manusia, karena masinis KA Kertajaya yang seharusnya berhenti di jalur satu --menunggu lewatnya KA Sembrani di stasiun Gubug--, tanpa ada yang memerintah untuk jalan, tetapi kereta api itu malah jalan. Tak pelak, saat KA Kertajaya berjalan sekitar 60 meter dari stasiun Gubug muncul KA Sembrani dari Barat yang berjalan di jalur dua (jalur aman,red). Persis di belokan rel, terjadi tabrakan. "Semua peralatan kereta api termasuk sinyal berfungsi secara baik dan tidak ada gangguan, sehingga dugaan sementara penyebab kecelakaan itu akibat kelalaian manusia," kata Menhub menandaskan. Menjawab pertanyaan banyak korban yang berdiri di loko meninggal, dan konon mereka bisa menumpang di loko itu karena membayar Rp10 ribu per orang, Menhub menyatakan, apabila hal itu benar, pihaknya tidak segan-segan akan menindak tegas petugas PT KAI yang melakukan hal itu. "Tidak dibenarkan membeli karcis secara gelap, dan penumpang dilarang berada di loko," katanya menegaskan. Ia mengatakan, kasus kecelakaan KA di Gubug itu sudah dilaporkan ke Presiden. Menurut Menhub, Presiden selain menyampaikan duka cita terhadap para korban juga memerintahkan agar kasus tersebut ditangani secara tepat dan tuntas. Selain itu, Presiden juga minta agar pelaksanaan evakuasi terhadap para korban dilakukan secara cepat dan dapat diberikan pelayanan pengobatan secara tepat, tanpa memungut biaya terhadap keluarga korban. Presiden juga meminta kepada jajaran PT KAI agar secepatnya memulihkan jalur yang terhambat, sehingga normal kembali. Usai meninjau tempat kejadian tabrakan kereta api, Menhub didampingi Dirut PT KAI Roni Wahyudi dan pejabat Dephub juga menengok korban di rumah sakit dan Puskesmas di Gubug.(*)