Sekretaris Kota Jakarta Timur Fredy Setiawan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan motivasi serta semangat kepada generasi muda untuk menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"Kita ingin mewujudkan nuansa kebangsaan dan persaudaraan di antara internal sekolah antar mereka atau sekolah-sekolah yang lain," kata Fredy Setiawan di Jakarta, Senin.
Fredy menambahkan, kondisi Jakarta yang multi etnis memerlukan adanya pemahaman yang tinggi tentang perbedaan SARA.
Dia mengatakan, pemahaman kebhinekaan sangat penting bagi generasi muda sehingga dapat membawa kebhinekaan di masa depan. Selain juga generasi muda terhindar dari berbagai kenakalan remaja demi kemajuan Indonesia.
"Indikatornya tidak ada lagi tawuran, tidak ada lagi 'bullying', tidak ada lagi penggunaan narkoba, kemudian tidak ada lagi kekerasan-kekerasan dalam bentuk fisik di dalam lingkungan sekolah, dan kita juga harus bisa menghargai perbedaan,” ujar Fredy.
Baca juga: Kak Seto imbau guru bisa menjadi sahabat murid demi cegah kekerasan
Baca juga: Pemkot lakukan tes psikologi terhadap 75 siswa berkebutuhan khusus
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta, Taufan Bakri menjelaskan, kegiatan tersebut juga bertujuan membangun semangat jiwa kebangsaan terhadap peserta didik.
Menurut dia, di masa yang akan datang persaingan bukan lagi di dalam negeri melainkan persaingan dengan negara lain, maka itu harus dibangun kebhinekaan yang baik yang berawal dari generasi muda.
“Pertemuan ini, kita lihat banyaknya pekerja-pekerja asing yang masuk ke Indonesia, dengan adanya pekerja-pekerja asing, harus tumbuh semangat-semangat anak didik kita untuk bisa bersaing,” tutur Taufan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta, Taufan Bakri menjelaskan, kegiatan tersebut juga bertujuan membangun semangat jiwa kebangsaan terhadap peserta didik.
Menurut dia, di masa yang akan datang persaingan bukan lagi di dalam negeri melainkan persaingan dengan negara lain, maka itu harus dibangun kebhinekaan yang baik yang berawal dari generasi muda.
“Pertemuan ini, kita lihat banyaknya pekerja-pekerja asing yang masuk ke Indonesia, dengan adanya pekerja-pekerja asing, harus tumbuh semangat-semangat anak didik kita untuk bisa bersaing,” tutur Taufan.