Bank Maju dan Netzme kolaborasi rilis layanan transaksi berbasis QRIS
17 Oktober 2022 17:43 WIB
Bank Maju dan Netzme berkolaborasi merilis layanan transaksi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang. (ANTARA/HO-Bank Maju)
Jakarta (ANTARA) - PT BPR Magga Jaya Utama (Bank Maju) dan platform penyedia jasa sistem pembayaran digital PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) berkolaborasi merilis layanan transaksi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dengan layanan yang bernama QRIS Bank Maju tersebut, merchant nasabah Bank Maju khususnya yang memiliki usaha dapat memanfaatkan layanan pembayaran berbasiskan QRIS, serta untuk mengelola transaksi dan kebutuhan merchant nasabah secara efektif dan efisien
"Dengan menggunakan transaksi berbasiskan QRIS, tabungan dan operasional nasabah menjadi lebih aman dan efisien. Digitalisasi dengan QRIS, tidak perlu lagi menyimpan uang di brankas. Transaksi digital dapat menghindarkan pembeli dan penjual pasar dari perampokan," kata Komisaris Bank Maju Johannes Setiadharma dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Johannes menyampaikan, Bank Maju dan Netzme memiliki misi yang serupa yaitu berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di masyarakat, khususnya bagi UMKM.
Direktur Bisnis Bank Maju Reny Rahardja menambahkan, layanan QRIS tersebut disiapkan sebagai wujud komitmen pelayanan terbaik bagi nasabah serta mendukung perkembangan bisnis mitra perseroan.
Layanan baru itu juga bertujuan menumbuhkembangkan UMKM maupun UKM melalui inklusi keuangan, teknologi dan sistem pembayaran non tunai.
"Digitalisasi adalah keniscayaan. bukan hanya sesuatu yang nice to have. Di era digital, BPR harus bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman. Nah, cara kami meningkatkan kualitas pelayanan pada nasabah adalah dengan digitalisasi. QRIS banyak sekali manfaatnya untuk pengusaha mikro. Transaksi pembelian jadi cepat, pembukuan transaksi jadi rapi, dan penjual terhindar dari risiko uang palsu," ujar Reny.
Ia mengatakan, pemilihan lokasi peluncuran layanan QRIS di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, bukan tanpa alasan. Banyak nasabah UMKM Bank Maju merupakan pedagang yang berjualan di Pasar Bersih Malabar.
Sementara itu, CEO Netzme Vicky G Saputra berharap dari kerja sama tersebut dapat membawa UMKM ke level yang lebih tinggi, dan dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi semakin nyaman dan terbiasa bertransaksi dengan QRIS, serta mendukung program dari Bank Indonesia untuk mendigitalisasi sistem pembayaran
"Kontribusi Netzme dalam mendukung digitalisasi ekonomi terutama untuk UMKM semakin luas, setelah pada beberapa bulan lalu Netzme bersama Pemprov DKI Jakarta serta Dinas PPKUKM meluncurkan QRIS Jakpreneur," ujar Vicky.
Kerja sama antara Bank Maju dan Netzme akan terus berkembang dan tidak hanya berhenti dalam penyediaan layanan transaksi digital berbasis QRIS ini.
"Ke depannya, Bank Maju bersama Netzme akan bekerja sama untuk mendigitalisasi berbagai sistem pembayaran lainnya seperti pembayaran uang sekolah dan pembayaran lainnya yang saat ini masih dilakukan secara tunai," ujar Reny.
Baca juga: BI catat hampir 25 juta pengguna tersambung QRIS dan BI-FAST
Baca juga: Jokowi: Koneksi QRIS antarnegara harus mudahkan UMKM dan pariwisata
Baca juga: Bank Dunia: Negara "emerging market" tumbuh lebih lambat saat pandemi
Dengan layanan yang bernama QRIS Bank Maju tersebut, merchant nasabah Bank Maju khususnya yang memiliki usaha dapat memanfaatkan layanan pembayaran berbasiskan QRIS, serta untuk mengelola transaksi dan kebutuhan merchant nasabah secara efektif dan efisien
"Dengan menggunakan transaksi berbasiskan QRIS, tabungan dan operasional nasabah menjadi lebih aman dan efisien. Digitalisasi dengan QRIS, tidak perlu lagi menyimpan uang di brankas. Transaksi digital dapat menghindarkan pembeli dan penjual pasar dari perampokan," kata Komisaris Bank Maju Johannes Setiadharma dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Johannes menyampaikan, Bank Maju dan Netzme memiliki misi yang serupa yaitu berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di masyarakat, khususnya bagi UMKM.
Direktur Bisnis Bank Maju Reny Rahardja menambahkan, layanan QRIS tersebut disiapkan sebagai wujud komitmen pelayanan terbaik bagi nasabah serta mendukung perkembangan bisnis mitra perseroan.
Layanan baru itu juga bertujuan menumbuhkembangkan UMKM maupun UKM melalui inklusi keuangan, teknologi dan sistem pembayaran non tunai.
"Digitalisasi adalah keniscayaan. bukan hanya sesuatu yang nice to have. Di era digital, BPR harus bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman. Nah, cara kami meningkatkan kualitas pelayanan pada nasabah adalah dengan digitalisasi. QRIS banyak sekali manfaatnya untuk pengusaha mikro. Transaksi pembelian jadi cepat, pembukuan transaksi jadi rapi, dan penjual terhindar dari risiko uang palsu," ujar Reny.
Ia mengatakan, pemilihan lokasi peluncuran layanan QRIS di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, bukan tanpa alasan. Banyak nasabah UMKM Bank Maju merupakan pedagang yang berjualan di Pasar Bersih Malabar.
Sementara itu, CEO Netzme Vicky G Saputra berharap dari kerja sama tersebut dapat membawa UMKM ke level yang lebih tinggi, dan dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi semakin nyaman dan terbiasa bertransaksi dengan QRIS, serta mendukung program dari Bank Indonesia untuk mendigitalisasi sistem pembayaran
"Kontribusi Netzme dalam mendukung digitalisasi ekonomi terutama untuk UMKM semakin luas, setelah pada beberapa bulan lalu Netzme bersama Pemprov DKI Jakarta serta Dinas PPKUKM meluncurkan QRIS Jakpreneur," ujar Vicky.
Kerja sama antara Bank Maju dan Netzme akan terus berkembang dan tidak hanya berhenti dalam penyediaan layanan transaksi digital berbasis QRIS ini.
"Ke depannya, Bank Maju bersama Netzme akan bekerja sama untuk mendigitalisasi berbagai sistem pembayaran lainnya seperti pembayaran uang sekolah dan pembayaran lainnya yang saat ini masih dilakukan secara tunai," ujar Reny.
Baca juga: BI catat hampir 25 juta pengguna tersambung QRIS dan BI-FAST
Baca juga: Jokowi: Koneksi QRIS antarnegara harus mudahkan UMKM dan pariwisata
Baca juga: Bank Dunia: Negara "emerging market" tumbuh lebih lambat saat pandemi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: