Kemenkominfo tingkatkan literasi digital siswa SMK
17 Oktober 2022 12:51 WIB
Kemenkominfo telah melaksanakan pelatihan literasi digital bagi siswa di beberapa SMK di Provinsi Bengkulu. (ANTARA/HO Kemenkominfo)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya meningkatkan literasi digital siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan menyelenggarakan pelatihan bagi para pelajar berkolaborasi dengan Pandu Digital.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin, Kemenkominfo di antaranya telah melaksanakan pelatihan literasi digital bagi siswa di SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 3 Seluma, SMKN 2 Bengkulu Tengah, SMKN 1 Bengkulu Utara, dan SMKN 2 Bengkulu Utara di wilayah Provinsi Bengkulu.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu Paidi menyampaikan pentingnya literasi digital bagi pelajar SMK.
"Memang dari hasil riset dikatakan jumlah penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal," kata Paidi.
Pelatihan literasi digital bagi siswa SMK termasuk rangkaian kegiatan peningkatan literasi digital di sektor pendidikan, yang merupakan bagian dari pelaksanaan Program Indonesia Makin Cakap Digital.
Melalui Program Indonesia Makin Cakap Digital, pemerintah menargetkan peningkatan literasi digital 50 juta warga hingga tahun 2024.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo Bambang Tri Santoso menjelaskan, program literasi digital meliputi empat pilar materi pembelajaran utama, yang pertama budaya digital yang berkaitan dengan terkait pemahaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan.
"Kedua kecakapan digital menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK," katanya.
Pilar yang ketiga dan keempat, menurut dia, berkenaan dengan keamanan digital dan etika digital.
"Penting untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menyampaikan perlunya pemahaman mengenai etika berkomunikasi di media sosial serta ketentuan mengenai apa yang diperbolehkan dan dilarang di dunia maya menurut undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik.
"Keempat hal ini perlu dicermati oleh para peserta didik di Tanah Air," kata Bambang.
Bambang juga menjelaskan peran Pandu Digital dalam peningkatan literasi digital.
Pandu Digital adalah gerakan volunter untuk memberikan pendampingan dalam upaya peningkatan literasi digital.
Saat ini sudah ada sampai 18.000 Pandu Digital dengan beragam latar belakang di Indonesia. Pandu Digital bertugas memberikan pendampingan dalam upaya peningkatan literasi digital di sektor pendidikan, pariwisata, UMKM, serta petani dan nelayan.
Baca juga:
Literasi digital bantu jaga demokrasi di ruang digital
LPS: Literasi digital masyarakat Indonesia perlu terus ditingkatkan
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin, Kemenkominfo di antaranya telah melaksanakan pelatihan literasi digital bagi siswa di SMKN 4 Kota Bengkulu, SMKN 3 Seluma, SMKN 2 Bengkulu Tengah, SMKN 1 Bengkulu Utara, dan SMKN 2 Bengkulu Utara di wilayah Provinsi Bengkulu.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu Paidi menyampaikan pentingnya literasi digital bagi pelajar SMK.
"Memang dari hasil riset dikatakan jumlah penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal," kata Paidi.
Pelatihan literasi digital bagi siswa SMK termasuk rangkaian kegiatan peningkatan literasi digital di sektor pendidikan, yang merupakan bagian dari pelaksanaan Program Indonesia Makin Cakap Digital.
Melalui Program Indonesia Makin Cakap Digital, pemerintah menargetkan peningkatan literasi digital 50 juta warga hingga tahun 2024.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo Bambang Tri Santoso menjelaskan, program literasi digital meliputi empat pilar materi pembelajaran utama, yang pertama budaya digital yang berkaitan dengan terkait pemahaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan.
"Kedua kecakapan digital menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK," katanya.
Pilar yang ketiga dan keempat, menurut dia, berkenaan dengan keamanan digital dan etika digital.
"Penting untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menyampaikan perlunya pemahaman mengenai etika berkomunikasi di media sosial serta ketentuan mengenai apa yang diperbolehkan dan dilarang di dunia maya menurut undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik.
"Keempat hal ini perlu dicermati oleh para peserta didik di Tanah Air," kata Bambang.
Bambang juga menjelaskan peran Pandu Digital dalam peningkatan literasi digital.
Pandu Digital adalah gerakan volunter untuk memberikan pendampingan dalam upaya peningkatan literasi digital.
Saat ini sudah ada sampai 18.000 Pandu Digital dengan beragam latar belakang di Indonesia. Pandu Digital bertugas memberikan pendampingan dalam upaya peningkatan literasi digital di sektor pendidikan, pariwisata, UMKM, serta petani dan nelayan.
Baca juga:
Literasi digital bantu jaga demokrasi di ruang digital
LPS: Literasi digital masyarakat Indonesia perlu terus ditingkatkan
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: