"Masih belum bisa dilalui," kata Kepala BPBD NTB, Ruslan Abdul Gani saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin pagi.
Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD NTB bersama TRC Kabupaten Lombok Utara, Dinas PUPR NTB dibantu oleh Polsek Pemenang, dan masyarakat terus bahu membahu menyelesaikan membersihkan ruas jalan yang tertutup akibat material longsor dimulai sejak Minggu malam.
"Alat berat yang dikerahkan dari dinas PUPR terus bekerja untuk mempercepat membersihkan material akibat longsor yang menimbun badan jalan Pemenang-Senggigi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov NTB turunkan alat berat atasi longsor di Lombok Utara
Baca juga: Akses jalan Senggigi-Malimbu masih tertutup total akibat longsor
"Sampai saat ini TRC dari BPBD terus menelusuri jalan untuk memeriksa titik-titik longsor yang masih menimbun ruas jalan, karena terdapat pengguna jalan masih terjebak akibat bencana longsor ini," sambung Ruslan.
Berdasarkan data BPBD NTB jumlah warga yang terdampak akibat banjir dan longsor yang terjadi Dusun Setangi, Nipah, dan Malimbu, Desa Menggala Pengempus Sari dan Bentek, Pemenang Barat (Telaga
Wareng) di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 353 KK atau 1.088 jiwa.
Rinciannya Dusun Malimbu 153 KK atau 478 jiwa dengan satu unit rumah terendam, Dusun Setangi 93 KK atau 281 jiwa dengan enam unit rumah terendam, Dusun Nipah 105 KK atau 321 jiwa, Dusun Telaga Wareng 2 KK atau 8 jiwa dengan dua unit rumah terendam.
Selain itu dampak lainnya terdapat tujuh titik jalur utama Senggigi terkikis longsor. Ratusan pengguna jalan masih terjebak di beberapa titik. Kemudian di jalur Pusuk material longsor menutupi sebagian
jalan.
"Puluhan hektar lahan juga ikut terendam banjir di Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari dan terputusnya jembatan penghubung antara Dusun Pengempus Sari dan Dusun
Bentek. Termasuk puluhan hektar lahan persawahan terendam banjir di
Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari Desa Menggala," katanya.
Sebelumnya pada Minggu malam (16/10) Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan akibat longsor yang terjadi di kawasan destinasi wisata itu praktis lalulintas kendaraan melalui jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi karena seluruh badan jalan masih tertutup oleh lumpur dan material longsoran lainnya.
"Sampai malam ini lalulintas jalan masih tertutup akibat timbunan longsor," terangnya.
Ia menyebutkan ada tiga titik lokasi yang mengalami tanah longsor. Di antaranya di wilayah Setangi, Malimbu dan Nipah, Kabupaten Lombok Utara.
"Yang kita lakukan saat ini kita masih lokalisir dulu jalan ini supaya tidak ada lalulintas yang keluar atau masuk dulu dan kota saat ini sedang menunggu kedatangan alat berat untuk membersihkan jalan dari tumpukan material tanah dan lumpur," kata Ridwan Syah.
Ia menegaskan upaya pembersihan jalan menjadi prioritas pertama. Karena banyak masyarakat maupun wisatawan yang terjebak karena tidak bisa melewati jalan tersebut.
"Banyak masyarakat dan tamu-tamu hotel terutama yang menginap di Senggigi belum bisa kembali karena terjebak antara Setangi dan Malimbu," katanya.
Baca juga: Ruas jalan Lombok Barat-Lombok Utara terputus akibat longsor
Baca juga: 1.080 warga di Lombok Utara terdampak banjir dan tanah longsor