Empat dusun di Desa Malaka Lombok Utara diterjang banjir bandang
16 Oktober 2022 19:46 WIB
Banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Malaka, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/10/2022), sehingga 420 kepala keluarga (KK) harus diungsikan. (FOTO ANTARA/HO.dok.media sosial
Mataram (ANTARA) - Banjir bandang menerjang empat dusun di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad (16/10) 2022, sehingga 420 kepala keluarga (KK) harus diungsikan.
Kepala Desa Malaka, Akmaludin kepada ANTARA saat dihubungi dari Mataram, Ahad malam menyebutkan empat dusun itu, yakni, Setangi, Nipah, Lendang Luar dan Badung.
"Banjir bandang setinggi lutut orang dewasa menerjang rumah warga," katanya.
Sebanyak lima rumah, yakni, di Dusun Lendang Luar, Dusun Badung dan Dusun Setangi roboh.
Ia menyebutkan banjir bandang itu akibat dari hujan lebat yang melanda kawasan tersebut sejak Ahad (16/10) siang pukul 14.00 WITA dan masih terjadi hingga malam hari.
"Air berasal dari Bukit Setangi setelah hujan melanda dari siang hari," katanya.
Warga yang terdampak banjir, kata Akmaludin, saat ini harus diungsikan ke tempat yang aman.
Sebelumnya, sekitar 10 kilometer ruas jalan yang menghubungkan Lombok Barat-Lombok Utara atau tepatnya di Nipah, Setangi dan Lendang Luar, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad (16/10), terputus akibat tertutup longsor.
Sehingga para pengguna jalan menuju Lombok Utara atau sebaliknya Lombok Barat harus melewati Pusuk Gunung Sari.
Kepala Desa Malaka, Lombok Utara, Akmaludin membenarkan terputusnya ruas jalan tersebut akibat longsor.
"Sampai sekarang belum juga bisa dilintasi oleh kendaraan," katanya.
Lokasinya berada di tiga dusun Desa Malaka, yakni, Setangi, Lendang Luar dan Nipah sepanjang 10 kilometer.
Ia menyebutkan longsoran tersebut terjadi setelah hujan lebat melanda kawasan tersebut sejak Minggu (16/10) pukul 14.00 Wita sampai berita ini diturunkan hujan belum reda.
"Sampai sekarang jalan masih terputus, " demikian Akmaludin.
Baca juga: Ruas jalan Lombok Barat-Lombok Utara terputus akibat longsor
Baca juga: Empat warga Lombok Barat meninggal akibat banjir bandang dan longsor
Baca juga: Longsor Terjang Lima Rumah Penduduk di Lombok Utara
Baca juga: Tiga mahasiswa meninggal dunia tenggelam di pantai Lombok Utara
Kepala Desa Malaka, Akmaludin kepada ANTARA saat dihubungi dari Mataram, Ahad malam menyebutkan empat dusun itu, yakni, Setangi, Nipah, Lendang Luar dan Badung.
"Banjir bandang setinggi lutut orang dewasa menerjang rumah warga," katanya.
Sebanyak lima rumah, yakni, di Dusun Lendang Luar, Dusun Badung dan Dusun Setangi roboh.
Ia menyebutkan banjir bandang itu akibat dari hujan lebat yang melanda kawasan tersebut sejak Ahad (16/10) siang pukul 14.00 WITA dan masih terjadi hingga malam hari.
"Air berasal dari Bukit Setangi setelah hujan melanda dari siang hari," katanya.
Warga yang terdampak banjir, kata Akmaludin, saat ini harus diungsikan ke tempat yang aman.
Sebelumnya, sekitar 10 kilometer ruas jalan yang menghubungkan Lombok Barat-Lombok Utara atau tepatnya di Nipah, Setangi dan Lendang Luar, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad (16/10), terputus akibat tertutup longsor.
Sehingga para pengguna jalan menuju Lombok Utara atau sebaliknya Lombok Barat harus melewati Pusuk Gunung Sari.
Kepala Desa Malaka, Lombok Utara, Akmaludin membenarkan terputusnya ruas jalan tersebut akibat longsor.
"Sampai sekarang belum juga bisa dilintasi oleh kendaraan," katanya.
Lokasinya berada di tiga dusun Desa Malaka, yakni, Setangi, Lendang Luar dan Nipah sepanjang 10 kilometer.
Ia menyebutkan longsoran tersebut terjadi setelah hujan lebat melanda kawasan tersebut sejak Minggu (16/10) pukul 14.00 Wita sampai berita ini diturunkan hujan belum reda.
"Sampai sekarang jalan masih terputus, " demikian Akmaludin.
Baca juga: Ruas jalan Lombok Barat-Lombok Utara terputus akibat longsor
Baca juga: Empat warga Lombok Barat meninggal akibat banjir bandang dan longsor
Baca juga: Longsor Terjang Lima Rumah Penduduk di Lombok Utara
Baca juga: Tiga mahasiswa meninggal dunia tenggelam di pantai Lombok Utara
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: