Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia saat ini masih menjadi negara dengan pertumbuhan tertinggi kedua di antara negara-negara anggota G20, setelah Arab Saudi.

"Memiliki pasar domestik yang cukup kuat, perekonomian Indonesia juga relatif aman dari sisi internal dan diprediksi di tahun depan pertumbuhan ekonomi berada di antara 4,8 persen sampai 5,2 persen," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Kinerja impresif perekonomian Indonesia itu pun akan terus dipertahankan sepanjang tahun 2022 dan didukung dengan faktor eksternal yang masih cukup aman, sehingga Indonesia tidak termasuk ke dalam negara yang rentan terhadap masalah keuangan.

Namun, menghadapi berbagai tantangan ketidakpastian dan ancaman resesi global yang saat ini masih membayangi, pemerintah terus melakukan berbagai upaya antisipasi dan penguatan, serta sekaligus menumbuhkan optimisme bagi perekonomian nasional.

Untuk terus melanjutkan kinerja impresif perekonomian nasional dan mengantisipasi berbagai tantangan ke depannya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja atas berbagai program prioritas dengan menyelenggarakan kegiatan Leaders’ Offsite Meeting (LOM) triwulan III-2022 di Semarang, Jawa Tengah pada 13-14 Oktober 2022.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menko Airlangga tersebut diselenggarakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan kebijakan atau program yang telah diambil Kemenko Perekonomian. Dengan evaluasi kinerja menyeluruh, berbagai pembenahan secara komprehensif juga akan dapat dilakukan untuk mendapatkan solusi terbaik dari berbagai tantangan yang ada.

Penyelenggaraan LOM diikuti oleh seluruh pejabat eselon I, staf khusus, tim asistensi, tim ahli, dan pejabat eselon II Kemenko Perekonomian. Dalam kesempatan tersebut, setiap unit kerja diminta untuk memaparkan seluruh capaian program, isu strategis, dan rencana kerja.

Airlangga juga memberikan masukan dan arahan secara langsung terkait pemaparan yang disampaikan dan menegaskan agar setiap unit kerja dapat mengembangkan kinerja dengan sinergi yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Beragam isu strategis turut menjadi topik pembahasan yang dibawa ke dalam rapat kali ini, antara lain terkait dengan pembaruan pertemuan Sherpa G20, persiapan G20 Concrete Deliverables, persiapan Leaders’ Declaration, persiapan menuju ASEAN Summit, Proyek Strategis Nasional, pengendalian inflasi, Kredit Usaha Rakyat, vaksinasi, stabilisasi harga pangan, Neraca Komoditas, serta Program Kartu Prakerja.

Penyelenggaraan LOM kali ini juga diwarnai dengan peninjauan kesiapan mega proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang. Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta sejumlah pejabat eselon I dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian.

Baca juga: Sekjen PBB minta G20 arahkan pemulihan ekonomi global
Baca juga: Sri Mulyani: Tantangan global membutuhkan kepemimpinan kuat G20
Baca juga: Sri Mulyani: G20 jadi harapan untuk navigasi krisis