Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (14/10/2022), mencatat kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt menguat 0,67 persen atau 82,23 poin menjadi menetap di 12.437,81 poin.

Indeks DAX 40 terangkat 1,51 persen atau 183,32 poin menjadi 12.355,58 poin pada Kamis (13/10/2022), setelah tergelincir 0,39 persen atau 47,99 poin menjadi 12.172,26 poin pada Rabu (12/10/2022), dan tergerus 0,43 persen atau 52,69 poin menjadi 12.220,25 poin pada Selasa (11/10/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 28 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 11 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman melambung 6,51 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan pemasok, pengembang dan pengoperasian energi terbarukan internasional Jerman E.ON SE yang meningkat 3,25 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman Deutsche Bank AG terangkat 3,00 persen.

Di sisi lain, Bayer AG, sebuah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 1,60 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan produsen semikonduktor multinasional Jerman Infineon Technologies AG yang kehilangan 1,31 persen, serta perusahaan teknik dan manufaktur yang berfokus pada bidang elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi Jerman Siemens AG melemah 1,03 persen.

Baca juga: Saham Jerman rugi 6 hari beruntun, Indeks DAX 40 jatuh 0,39 persen

Baca juga: Saham Jerman ditutup rugi hari ke-3, Indeks DAX 40 anjlok 1,59 persen