Jakarta (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Totok I. Santoso, meninjau langsung lokasi yang menjadi tempat dilakukannya sejumlah inovasi pertanian dan ketahanan pangan di wilayah Kodim 1404/Pinrang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat.

“Saya ke Kabupaten Pinrang ini, sebagai pejabat baru harus tahu wilayah kami, kondisinya, dan lain sebagainya. Juga menindaklanjuti perintah Bapak Presiden waktu itu dan Bapak Kepala Staf TNI AD, bahwa untuk menyikapi perkembangan saat ini dan ke depan, harus menguatkan ketahanan pangan," kata Santoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Prajurit Denkesyah Korem 173/PVB panen jagung bersama warga Biak

Santoso baru sekitar sebulan memangku jabatan itu dan mengunjungi satuan-satuan kewilayahan TNI AD di Sulawesi Selatan yang menjadi wilayah tanggung jawabnya, di antaranya ke Kabupaten Gowa di mana terdapat Kodim 1409/Gowa.

Di Kodim 1404/Pinrang, Santoso yang datang bersama istrinya sebagai petinggi Persit Kartika Chandra Kirana setempat, disambut Komandan Kodim 1404/Pinrang, Letnan Kolonel Infantri Aris Barunawan yang pernah bertugas di Batalion Infantri Raider Khusus 744/SYB. Letkol Aris hadir didampingi istrinya Afrida Barunawan.

Turut menyambut adalah Bupati Pinrang, Irwan Hamid, dan para anggota Forkominda Kabupaten Pinrang.

Di Pinrang, Santoso menyaksikan secara langsung proses pembuatan beberapa produk inovasi di bidang pertanian yaitu tempat pembuatan pupuk cair organik yang berbasis urin sapi. Lokasi peninjauan tersebut tepatnya berada di Dusun Bonto Pucu, Desa Amassangang, Kecamatan Larinsang.

Pupuk cair organik tersebut, menurut Santoso, dikenal sangat ramah lingkungan dan tidak memberi dampak merugikan pada tanah, tidak seperti halnya pupuk buatan kimiawi.

"Di Kabupaten Pinrang in, kami ditunjukkan beberapa inovasi, tentang pembuatan pupuk baru dan bagaimana kualitas penanaman padi di sini. Salah satunya dengan cara mencegah kehadiran hama tikus," kata Santoso.

Di wilayah Kodim 1404/Pinrang yang memiliki potensi lahan pertanian seluas 54.000 hektare ini, Santoso mendapat pengalaman yang sangat bagus.

"Nanti saya tularkan ke satuan-satuan saya di seluruh Kodam XIV/Hasanuddin," kata dia.

Baca juga: Kementan: AMR ancam ketahanan pangan dan produktivitas ternak
Baca juga: KSAD panen raya padi di Tulungagung