IHSG jelang akhir pekan melemah di tengah naiknya bursa saham Asia
14 Oktober 2022 17:14 WIB
Ilustrasi - Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan melemah di tengah kenaikan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 66,1 poin atau 0,96 persen ke posisi 6.814,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,74 poin atau 1,2 persen ke posisi 966,74.
"Bursa regional Asia trennya menguat. Hal ini tampaknya seiring kenaikan bursa global yang dipengaruhi pasca rilis data inflasi dan klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG masih menghadapi fase terkoreksi," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Inflasi AS pada September tercatat di 8,2 persen atau lebih rendah dari Agustus 8,3 persen dan klaim pengangguran mingguan AS naik 9.000 menuju level 228.000 klaim.
Rilis data tersebut setidaknya meredakan pasar sehingga membuat sikap pelaku pasar dan investor keluar dari spekulasi bearish yang mana pasar cenderung berspekulasi berharap The Fed akan mempertimbangkan agresivitas kebijakan moneternya lebih rendah dari bulan sebelumnya dan tumbuhnya pengangguran mingguan menunjukkan perlambatan lapangan pekerjaan.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia dalam surveinya mencatat perlambatan kinerja kegiatan usaha pada kuartal III 2022. Hal itu tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III 2022 yang sebesar 13,89 persen atau lebih rendah dari 14,13 persen pada kuartal II 2022.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis laporan keuangan emiten pada kuartal III 2022.
Dibuka menguat, satu jam jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham IHSG turun ke zona merah. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 2,06 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor energi masing-masing minus 1,21 persen dan minus 1,08 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor perindustrian dan sektor properti & real estat masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,05 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SICO, PNIN, GPRA, MEDS, dan DEWI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ARTO, COAL, SDMU, dan BBKP.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp425,92 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp421,36 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.157.372 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,31 miliar lembar saham senilai Rp11,43 triliun. Sebanyak 179 saham naik, 353 saham menurun, dan 155 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 853,34 atau 3,25 persen ke 27.090,76, indeks Hang Seng naik 198,58 atau 1,21 persen ke 16.587,69, indeks Shanghai meningkat 55,63 poin atau 1,84 persen ke 3.071,99, dan indeks Straits Times melemah 0,84 poin atau 0,03 persen ke 3.039,61.
Baca juga: Saham China ditutup menguat, indeks Shanghai terdongkrak 1,84 persen
Baca juga: Rubel menguat terhadap dolar, saham Rusia relatif stabil
Baca juga: IHSG diprediksi menguat usai rilis data inflasi AS
IHSG ditutup melemah 66,1 poin atau 0,96 persen ke posisi 6.814,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,74 poin atau 1,2 persen ke posisi 966,74.
"Bursa regional Asia trennya menguat. Hal ini tampaknya seiring kenaikan bursa global yang dipengaruhi pasca rilis data inflasi dan klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG masih menghadapi fase terkoreksi," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Inflasi AS pada September tercatat di 8,2 persen atau lebih rendah dari Agustus 8,3 persen dan klaim pengangguran mingguan AS naik 9.000 menuju level 228.000 klaim.
Rilis data tersebut setidaknya meredakan pasar sehingga membuat sikap pelaku pasar dan investor keluar dari spekulasi bearish yang mana pasar cenderung berspekulasi berharap The Fed akan mempertimbangkan agresivitas kebijakan moneternya lebih rendah dari bulan sebelumnya dan tumbuhnya pengangguran mingguan menunjukkan perlambatan lapangan pekerjaan.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia dalam surveinya mencatat perlambatan kinerja kegiatan usaha pada kuartal III 2022. Hal itu tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III 2022 yang sebesar 13,89 persen atau lebih rendah dari 14,13 persen pada kuartal II 2022.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis laporan keuangan emiten pada kuartal III 2022.
Dibuka menguat, satu jam jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham IHSG turun ke zona merah. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 2,06 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor energi masing-masing minus 1,21 persen dan minus 1,08 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor perindustrian dan sektor properti & real estat masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,05 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SICO, PNIN, GPRA, MEDS, dan DEWI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ARTO, COAL, SDMU, dan BBKP.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp425,92 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp421,36 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.157.372 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,31 miliar lembar saham senilai Rp11,43 triliun. Sebanyak 179 saham naik, 353 saham menurun, dan 155 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 853,34 atau 3,25 persen ke 27.090,76, indeks Hang Seng naik 198,58 atau 1,21 persen ke 16.587,69, indeks Shanghai meningkat 55,63 poin atau 1,84 persen ke 3.071,99, dan indeks Straits Times melemah 0,84 poin atau 0,03 persen ke 3.039,61.
Baca juga: Saham China ditutup menguat, indeks Shanghai terdongkrak 1,84 persen
Baca juga: Rubel menguat terhadap dolar, saham Rusia relatif stabil
Baca juga: IHSG diprediksi menguat usai rilis data inflasi AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: