BEI berencana terbitkan indeks saham kategori lingkungan
14 Oktober 2022 16:05 WIB
Tangkapan layar Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Ignatius Denny Wicaksono dalam sesi talkshow Capital Market Summit & Expo 2022 yang dipantau di Jakarta, Jumat (14/10/2022). ANTARA/Sanya Dinda.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Ignatius Denny Wicaksono mengatakan BEI berencana mengeluarkan indeks saham kategori lingkungan (environment) atau iklim (climate) pada tahun ini.
“Tahun ini kita ada rencana mengeluarkan yang lebih spesifik yakni Environment atau Climate Indeks. Dalam waktu dekat kita akan mengeluarkan, jadi kita memiliki lima indeks saham kategori ESG (Environmental, Social, and Governance),” kata Denny dalam sesi talkshow Capital Market Summit & Expo 2022 yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Saat ini, BEI telah memiliki empat indeks saham yang dinilai telah menerapkan prinsip ESG, yakni IDX ESG Leader, Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati, ESG Quality 45 IDX Kehati, serta SRI-Kehati.
BEI bekerja sama dengan dua lembaga pemeringkat penerapan ESG oleh emiten yang juga memberikan masukan untuk meningkatkan penerapan ESG, yakni lembaga internasional Sustainalytics dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).
“BEI juga mengadopsi standar-standar internasional dalam mendorong keberlanjutan di pasar modal. Kita menjadi bagian dari sustainable stock exchange di United Nations. Kita juga terus mencoba mengakomodasi rekomendasi-rekomendasi internasional yang diberikan kepada kita,” ucapnya.
BEI juga terus melakukan sosialisasi terkait penerapan ESG baik kepada emiten maupun pemangku kepentingan untuk menyatukan pemahaman mereka terkait ESG.
Sosialisasi juga dilakukan kepada emiten terkait penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sustainable Finance yang mewajibkan emiten menyampaikan sustainability report.
“Kita banyak melakukan sosialisasi dan menggandeng lembaga internasional untuk menyeleraskan sustainability report yang dibuat emiten dengan standar global,” ucapnya.
Baca juga: BEI: Investasi di pasar modal diwarnai perhatian terhadap aspek ESG
Baca juga: BSI buka KCP di BEI guna maksimalkan akses layanan dan produk syariah
Baca juga: BEI: Kinerja pasar modal masih sangat baik, jumlah investor 9,8 juta
“Tahun ini kita ada rencana mengeluarkan yang lebih spesifik yakni Environment atau Climate Indeks. Dalam waktu dekat kita akan mengeluarkan, jadi kita memiliki lima indeks saham kategori ESG (Environmental, Social, and Governance),” kata Denny dalam sesi talkshow Capital Market Summit & Expo 2022 yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Saat ini, BEI telah memiliki empat indeks saham yang dinilai telah menerapkan prinsip ESG, yakni IDX ESG Leader, Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati, ESG Quality 45 IDX Kehati, serta SRI-Kehati.
BEI bekerja sama dengan dua lembaga pemeringkat penerapan ESG oleh emiten yang juga memberikan masukan untuk meningkatkan penerapan ESG, yakni lembaga internasional Sustainalytics dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).
“BEI juga mengadopsi standar-standar internasional dalam mendorong keberlanjutan di pasar modal. Kita menjadi bagian dari sustainable stock exchange di United Nations. Kita juga terus mencoba mengakomodasi rekomendasi-rekomendasi internasional yang diberikan kepada kita,” ucapnya.
BEI juga terus melakukan sosialisasi terkait penerapan ESG baik kepada emiten maupun pemangku kepentingan untuk menyatukan pemahaman mereka terkait ESG.
Sosialisasi juga dilakukan kepada emiten terkait penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sustainable Finance yang mewajibkan emiten menyampaikan sustainability report.
“Kita banyak melakukan sosialisasi dan menggandeng lembaga internasional untuk menyeleraskan sustainability report yang dibuat emiten dengan standar global,” ucapnya.
Baca juga: BEI: Investasi di pasar modal diwarnai perhatian terhadap aspek ESG
Baca juga: BSI buka KCP di BEI guna maksimalkan akses layanan dan produk syariah
Baca juga: BEI: Kinerja pasar modal masih sangat baik, jumlah investor 9,8 juta
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: