Olimpiade matematika dan Al Quran bisa lahirkan bibit berkualitas
14 Oktober 2022 15:33 WIB
Bupati Kudus Hartopo saat memberikan soal matematika terhadap salah satu peserta lomba Olimpiade Matematika dan Al Quran (OMATIQ) Cabang Yatim Mandiri Kudus di lantai IV Gedung A Setda Kudus, Jateng, Jumat (14/10/2022). FOTO ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berharap Olimpiade matematika dan Al Quran Cabang Yatim Mandiri tingkat kabupaten untuk kategori sekolah dasar (SD) bisa melahirkan generasi berkualitas di bidang matematika dan Al Quran.
"Perlombaan ini tentunya menjadi ajang bagi para siswa SD untuk mengasah kemampuan di bidang matematika dan Al Quran. Para pendidik akan mengetahui tingkat kualitas anak didiknya," kata Bupati Kudus Hartopo saat membuka Olimpiade Matematika dan Al Quran (OMATIQ) Cabang Yatim Mandiri Kudus, di lantai IV Gedung A Setda Kudus, Jumat.
Ia berpesan agar selama pelaksanaan lomba, para peserta mengedepankan sportivitas dan percaya diri yang tinggi.
"Berlomba harus sportif, tidak boleh minder dan ragu. Harus optimis pada diri sendiri bahwa kita mampu, tentunya dengan mempersiapkan diri sebelum berlomba," katanya.
Ia berharap perlombaan ini tidak hanya bersifat formalitas sehingga dapat diselenggarakan setiap tahunnya, sehingga anak akan semakin tertarik mempelajari matematika dan Al Quran.
Kepala Cabang Yatim Mandiri Kudus, Ari Prastyo menjelaskan bahwa lomba matematika dan Al Quran merupakan ajang olimpiade untuk anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.
Pelaksanaannya, kata dia, dibagi dua tempat, sedangkan yang pertama digelar lomba Alquran pada 23 September 2022 di aula Mubarokfood dan yang kedua lomba matematika digelar hari ini (14/10).
Tiga peserta terbaik dari kedua lomba tersebut, mendapat kesempatan mengikuti lomba tingkat nasional mewakili daerahnya serta diberikan beasiswa pendidikan, demikian Ari Prastyo .
Baca juga: Generasi cinta Quran adalah generasi cerdas dan unggul
Baca juga: Tim Indonesia raih enam medali di olimpiade matematika internasional
Baca juga: MPR: Keberadaan Sanggar Al Quran penting cetak generasi penerus ulama
Baca juga: Pelajar Indonesia sabet juara umum olimpiade internasional matematika
"Perlombaan ini tentunya menjadi ajang bagi para siswa SD untuk mengasah kemampuan di bidang matematika dan Al Quran. Para pendidik akan mengetahui tingkat kualitas anak didiknya," kata Bupati Kudus Hartopo saat membuka Olimpiade Matematika dan Al Quran (OMATIQ) Cabang Yatim Mandiri Kudus, di lantai IV Gedung A Setda Kudus, Jumat.
Ia berpesan agar selama pelaksanaan lomba, para peserta mengedepankan sportivitas dan percaya diri yang tinggi.
"Berlomba harus sportif, tidak boleh minder dan ragu. Harus optimis pada diri sendiri bahwa kita mampu, tentunya dengan mempersiapkan diri sebelum berlomba," katanya.
Ia berharap perlombaan ini tidak hanya bersifat formalitas sehingga dapat diselenggarakan setiap tahunnya, sehingga anak akan semakin tertarik mempelajari matematika dan Al Quran.
Kepala Cabang Yatim Mandiri Kudus, Ari Prastyo menjelaskan bahwa lomba matematika dan Al Quran merupakan ajang olimpiade untuk anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.
Pelaksanaannya, kata dia, dibagi dua tempat, sedangkan yang pertama digelar lomba Alquran pada 23 September 2022 di aula Mubarokfood dan yang kedua lomba matematika digelar hari ini (14/10).
Tiga peserta terbaik dari kedua lomba tersebut, mendapat kesempatan mengikuti lomba tingkat nasional mewakili daerahnya serta diberikan beasiswa pendidikan, demikian Ari Prastyo .
Baca juga: Generasi cinta Quran adalah generasi cerdas dan unggul
Baca juga: Tim Indonesia raih enam medali di olimpiade matematika internasional
Baca juga: MPR: Keberadaan Sanggar Al Quran penting cetak generasi penerus ulama
Baca juga: Pelajar Indonesia sabet juara umum olimpiade internasional matematika
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: