BRIN harap kerja sama dengan Pemprov Sulsel dorong riset arkeologi
14 Oktober 2022 00:34 WIB
Pihak Organisasi Arkeologi, Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat melakukan audiens dengan Sekprov Sulsel di Makassar, Kamis (13/10/2022). ANTARA Foto/HO-Humas Pemprov Sulsel
Makassar (ANTARA) - Kepala Organisasi Arkeologi, Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Herry Jogaswara mengharapkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendorong riset arkeologi.
Terkait hal tersebut, Herry menemui Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani di Makassar, Kamis (13/10), untuk memperkenalkan lembaga BRIN dan berharap ada jalinan kerja sama antara BRIN dan pemerintah provinsi.
Herry mengemukakan bahwa BRIN merupakan lembaga yang menyatukan organisasi lembaga riset dan penelitian yang ada di Indonesia, seperti, Lapan, LIPIz dan organisasi lainnya.
"Semua sekarang menjadi satu organisasi termasuk juga seluruh Litbang kementerian dan lembaga, ada semua penelitinya di BRIN. Kita ingin memperkenalkan supaya di Sulsel tau ada perubahan ini. Kita juga ingin ada semacam kolaborasi antara BRIN dan pemerintah provinsi," ucapnya.
Baca juga: BRIN dukung penguatan ekosistem dan industri produk halal
Sebagai Kepala Organisasi Arkeologi, Bahasa dan Sastra, Herry menilai, Sulsel memiliki banyak potensi alam yang bisa menjadi temuan.
"Riset arkeologi di Sulawesi Selatan sangat luar biasa bahkan kemarin dapat penghargaan Ahmad Bakri Awards, temuan tentang seni goa tertua dunia ditemukan di sini. Belum lagi nanti ada penelitian bahasa dan sastra, saya kira Sulawesi Selatan sangat kayalah etisitasnya," ungkapnya.
Herry berharap pemerintah provinsi dapat mendukung BRIN terkait rencana pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang nantinya dibentuk oleh pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Indonesia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani mengapresiasi hadirnya BRIN yang menggabungkan lembaga peneliti yang ada di Indonesia.
Menurutnya, dengan penggabungan lembaga riset dan penelitian ini maka kinerja lembaga peneliti akan lebih efektif.
"Saya kira dengan rampingkan struktur, itu target kita kebijakan strategi nasional (terpenuhi). Kita ingin semua berbasis riset," jelasnya.
Bahkan, Abdul Hayat berharap BRIN bisa mendorong kinerja riset dan inovasi di Sulsel untuk bekerja lebih cepat.
"Kita ingin quick riset. Apa yang kita mesti lakukan dengan fungsi ini mudah-mudahan leadership kita bisa lebih efektif mengatur semua itu," ungkapnya.
Baca juga: BRIN lakukan riset autentikasi halal pada produk pangan
Baca juga: BRIN: Ekonomi hijau atasi tantangan sosial dan demografi
Terkait hal tersebut, Herry menemui Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani di Makassar, Kamis (13/10), untuk memperkenalkan lembaga BRIN dan berharap ada jalinan kerja sama antara BRIN dan pemerintah provinsi.
Herry mengemukakan bahwa BRIN merupakan lembaga yang menyatukan organisasi lembaga riset dan penelitian yang ada di Indonesia, seperti, Lapan, LIPIz dan organisasi lainnya.
"Semua sekarang menjadi satu organisasi termasuk juga seluruh Litbang kementerian dan lembaga, ada semua penelitinya di BRIN. Kita ingin memperkenalkan supaya di Sulsel tau ada perubahan ini. Kita juga ingin ada semacam kolaborasi antara BRIN dan pemerintah provinsi," ucapnya.
Baca juga: BRIN dukung penguatan ekosistem dan industri produk halal
Sebagai Kepala Organisasi Arkeologi, Bahasa dan Sastra, Herry menilai, Sulsel memiliki banyak potensi alam yang bisa menjadi temuan.
"Riset arkeologi di Sulawesi Selatan sangat luar biasa bahkan kemarin dapat penghargaan Ahmad Bakri Awards, temuan tentang seni goa tertua dunia ditemukan di sini. Belum lagi nanti ada penelitian bahasa dan sastra, saya kira Sulawesi Selatan sangat kayalah etisitasnya," ungkapnya.
Herry berharap pemerintah provinsi dapat mendukung BRIN terkait rencana pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang nantinya dibentuk oleh pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Indonesia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani mengapresiasi hadirnya BRIN yang menggabungkan lembaga peneliti yang ada di Indonesia.
Menurutnya, dengan penggabungan lembaga riset dan penelitian ini maka kinerja lembaga peneliti akan lebih efektif.
"Saya kira dengan rampingkan struktur, itu target kita kebijakan strategi nasional (terpenuhi). Kita ingin semua berbasis riset," jelasnya.
Bahkan, Abdul Hayat berharap BRIN bisa mendorong kinerja riset dan inovasi di Sulsel untuk bekerja lebih cepat.
"Kita ingin quick riset. Apa yang kita mesti lakukan dengan fungsi ini mudah-mudahan leadership kita bisa lebih efektif mengatur semua itu," ungkapnya.
Baca juga: BRIN lakukan riset autentikasi halal pada produk pangan
Baca juga: BRIN: Ekonomi hijau atasi tantangan sosial dan demografi
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: