"Perintah Bapak Kapolri, agar pengobatan, pelayanan medis para korban, hingga keluarga korban dilakukan dengan maksimal," kata Dedi dalam keterangan tertulis, diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menpora dan Kapolri jenguk korban di RSUD Kanjuruhan
Baca juga: Total korban tragedi Kanjuruhan 754 orang
"Jadi tim-tim medis kami harus proaktif ya, sehingga dapat dipastikan para korban sempat dirawat di RS, maupun yang rawat jalan, dan yang mengalami trauma betul-betul pulih," ujarnya.
Jenderal bintang dua itu menjelaskan, pemulihan dan kesembuhan para korban, baik yang luka berat, luka ringan dan trauma menjadi atensi pihaknya.
Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim, lewat 10 RS Bhayangkara jajaran, telah menggelar aksi peduli kemanusiaan keluarga korban meninggal tragedi Kanjuruhan.
"Pelayanan nya juga ada yang jemput bola, door to door. Jadi pasien ini, semisal rawat jalan, ingin kontrol mata, buka jahitan, ganti perban, misalnya, itu tidak usah jauh-jauh menjangkau pelayanan medis,” paparnya.
Kemudian, lanjut dia, korban dalam kondisi tidak memerlukan peralatan khusus, atau penanganan medis yang rumit, tinggal menelepon saja atau menyampaikan ke Bhabinkamtibmas setempat. "Petugas kami akan datang melayani," ucap Dedi.
Baca juga: Polisi autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan
"Selasa (10/10) kemarin, rekan-rekan Polda Jatim dan jajarannya di Kediri, selain memberikan taliasih juga membagikan kartu Bhayangkara Prioritas. Kartu itu dapat digunakan keluarga korban tragedi Kanjuruhan saat ingin mengakses layanan kesehatan gratis di 10 RS Bhayangkara Polda Jatim," ujarnya.
Dedi menambahkan, layanan-layanan ini akan terus dilakukan. Setiap keluarga korban yang meninggal dunia diberi Kartu Bhayangkara Prioritas.