Bali (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengapresiasi integrasi layanan tradisional Puskesmas Bangli Utara, Kabupaten Bangli, Bali, sebagai fungsi promotif dan preventif bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Kami memberikan apresiasi penuh kepada Puskesmas Bangli Utara atas upayanya dalam memberikan akses
layanan jaminan kesehatan bagi masyarakat," katanya saat berkunjung ke Puskesmas Bangli Utara, Kamis.

Puskesmas dengan jumlah pasien BPJS Kesehatan mencapai 15.030 jiwa itu mengimplementasikan upaya promotif dan preventif melalui pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang berkolaborasi dengan Program Kesehatan Lingkungan.

Ia juga mengapresiasi inovasi ruang konsultasi layanan kesehatan yang sudah diterapkan di Puskesmas Bangli Utara dalam menyerap aspirasi peserta JKN.

Dengan ketersediaan fasilitas tersebut, Ghufron berharap, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peserta dan tidak menemukan kesulitan saat mengakses pelayanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli I Nyoman Arsana mengatakan jumlah peserta JKN di wilayah setempat sebanyak 26 ribu jiwa.

"Jumlah besaran dana kapitasi sebesar Rp70 juta hingga Rp80 juta yang dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), jumlah tersebut tidak semua digunakan untuk pengobatan, namun dimanfaatkan untuk menunjang pengobatan tradisional komplementer, layanan konsultasi digitalisasi dan pengobatan dengan menggunakan bahan herbal," katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Digitalisasi layanan pangkas antrean maksimal 60 menit

Pihaknya juga bekerja sama dengan desa adat setempat mempromosikan kunjungan sehat dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta JKN.

"Harapan saya, dengan inovasi dan peningkatan pelayanan yang diterapkan bisa menekan angka kesakitan dan kematian khususnya di wilayah Kabupaten Bangli," ujarnya.

Pimpinan Puskesmas Bangli Utara I Made Arimbawa mengatakan integrasi pelayanan kesehatan tradisional ditetapkan dengan adanya layanan pijat, akupuntur, hingga hypnoteraphi di puskesmas itu.

"Masyarakat tidak perlu membayar dan hanya perlu membawa dan menukarkan pupuk kompos untuk berobat gratis," katanya.

Masyarakat yang mengakses layanan tersebut, kata dia, akan diberikan alas pijak refleksi dan ramuan jahe merah dengan madu lanceng.

Baca juga: BPJS Kesehatan perkuat kolaborasi digitalisasi layanan
Baca juga: BPJS Kesehatan alokasikan Rp8 triliun dana skrining kesehatan 2023
Baca juga: BPJS Kesehatan maksimalkan penggunaan layanan antrean daring di Aceh