Jakarta (ANTARA) - Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) menggelar acara diskusi mengenang satu tahun wafatnya Sabam Sirait, tokoh bangsa yang juga mantan anggota DPR RI dan DPD RI, di Gedung Joang '45, Jakarta, Kamis.

"Hari ini, 13 Oktober, bertepatan dengan haul ke-86 almarhum Sabam Sirait, Pena 98 menyelenggarakan sebuah diskusi untuk mengenang satu tahun wafatnya Sabam Sirait dengan tema 'Mempertahankan Demokrasi Pancasila di NKRI'," kata Presidium Nasional Pena 98 DKI Jakarta Fendy Mugni.

Fendy menyebut diskusi tersebut digelar untuk mengenang sosok Sabam, yang lahir pada 13 Oktober 1936, sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan dan mempertahankan eksistensi Empat Pilar Kebangsaan serta menjaga keberagaman dan toleransi.

"Kami berkumpul dan berdiskusi di sini terkait pemikiran, konsistensi perjuangan, kecintaan terhadap negaranya, seorang Sabam Sirait," kata Fendy.

Dengan mengenang sosok Sabam Sirait, dia juga berharap diskusi tersebut mampu menggelorakan kembali semangat perjuangan Sabam di tengah situasi bangsa Indonesia dan global yang sedang menghadapi krisis ekonomi maupun pangan, ancaman perubahan iklim, dampak pandemi COVID-19, hingga geopolitik kawasan.

Baca juga: Wali Kota Medan dukung Sabam Sirait jadi pahlawan nasional

Mengenang sosok Sabam berikut pemikirannya, lanjutnya, bertujuan untuk menggelorakan kembali semangat perjuangannya di tengah ancaman disintegrasi, intoleransi, dan keinginan untuk mengaborsi nilai-nilai luhur Pancasila yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

"Sehingga kami berharap ketika keluar dari forum ini, setidaknya kami punya frame berpikir yang sama untuk tetap teguh menjaga demokrasi Pancasila serta keutuhan NKRI," jelas Fendy.

Dalam diskusi tersebut, hadir sejumlah tokoh, antara lain Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto, Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu, aktivis Bursah Zarnubi, Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI) Tri Natalia Utara, dan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri.

Sabam Sirait ikut terlibat dalam deklarasi PDI tahun 1973 dan ikut mendirikan PDI Perjuangan tahun 1998. Sabam meninggal dunia pada Rabu 29 September 2021 karena sakit.

Peraih Bintang Mahaputra Utama itu semasa hidupnya pernah menjabat sebagai anggota DPR Gotong Royong (1967-1973), anggota Dewan Pertimbangan Agung (1983-1992), anggota DPR RI (periode 1973-1982), anggota MPR RI (periode 1992-2009 dan 2019-2021), serta anggota DPD RI (2018-2019).

Baca juga: Sabam Sirait menjadikan politik sebagai panggilan hidup
Baca juga: Ketua DPD RI: Sabam Sirait literatur demokrasi HAM kebinekaan