Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, meminta warga untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi pada musim hujan saat ini.

"Kami minta warga untuk waspada dan siaga bencana angin puting beliung, tanah longsor, dan banjir," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Manggarai Barat Barnabas Angkak di Labuan Bajo, Kamis.

Dia menjelaskan bencana angin puting beliung pernah terjadi pada 22 September 2022 di dua desa. Oleh karena itu, ancaman ini perlu diwaspadai oleh masyarakat. Angin puting beliung ini terjadi secara lokal atau tidak merata di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Baca juga: Kurangi risiko bencana, Forum PRB Manggarai Barat dibentuk BPBD NTT

Selanjutnya, bencana banjir dan tanah longsor mengancam kecamatan yang berada di dataran tinggi seperti Kecamatan Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Macang Pacar, dan Mbeliling. Bencana ini pernah terjadi di Desa Tondong Belang pada 2019.

Barnabas mengatakan masyarakat diminta selalu siaga karena BMKG telah memprakirakan musim hujan yang terjadi lebih awal pada tahun 2022 ini. Selain itu, pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini diikuti oleh hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

"Jika ada ancaman tanah longsor, harus segera evakuasi," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Manggarai Barat Zulfikar menambahkan, koordinasi telah dilakukan bersama BMKG khususnya Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo terkait prakiraan cuaca setiap hari.

Baca juga: 10 desa tangguh bencana dibentuk di perbatasan NTT-Timor Leste

Menurutnya, antisipasi bencana perlu dilakukan dan potensi bencana harus diwaspadai oleh masyarakat. Namun jika terjadi bencana yang tidak bisa dihindari, BPBD Kabupaten Manggarai Barat siap untuk melakukan penanganan bencana sebagaimana tatalaksana penanganan bencana yang ada.

Ketika terjadi bencana, katanya, BPBD Kabupaten Manggarai Barat akan melakukan kaji cepat atau respons cepat untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Setelah melakukan identifikasi kejadian dan kerusakan yang ditimbulkan, BPBD berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk penanganan bantuan.

Selanjutnya, BPBD memberikan laporan ke kepala daerah dalam hal ini bupati terkait kejadian yang ada. Apabila kerusakan yang ditimbulkan meluas dan mempengaruhi kehidupan banyak orang, maka dikeluarkan status darurat bencana.

"Jadi ada bantuan logistik yang diberikan bekerja sama dengan dinas teknis," katanya menjelaskan.

Baca juga: Warga NTT di wilayah lereng diimbau tingkatkan kewaspadaan bencana

Untuk kejadian bencana angin puting beliung yang terjadi pada 22 September 2022 di Desa Golo Lajang dan Desa Golo Bilas, lanjutnya, BPBD pun telah menyalurkan bantuan berupa seng atap rumah dan beras.

Dia berharap masyarakat selalu aktif memantau informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG dan waspada dengan potensi bencana yang ada.