CNBC: 32 persen warga AS sulit bayar tagihan di tengah inflasi
13 Oktober 2022 16:11 WIB
Seorang warga AS mengisi bahan bakar untuk kendaraannya. Satu laporan terbaru menyebutkan bahwa inflasi berkepanjangan kian membebani para konsumen dan membuat lebih banyak lagi warga AS harus hidup dengan gaji pas-pasan (Xinhua)
New York City (ANTARA) - Warga Amerika Serikat (AS) kini semakin sulit untuk membayar berbagai kebutuhan dasar mereka setelah terjadi kenaikan harga pada hampir seluruh aspek kebutuhan hidup, demikian CNBC melaporkan pada Senin (10/10).
Karena hal tersebut, mengutip laporan terbaru LendingTree, 32 persen orang dewasa AS mengalami keterlambatan membayar tagihan dalam enam bulan terakhir dan 61 persen di antaranya mengatakan hal itu terjadi karena mereka tidak lagi memiliki uang untuk menutupi biaya tersebut.
Selanjutnya, sekitar 40 persen warga AS mengatakan bahwa mereka sedikit kesulitan membayar tagihan dibandingkan dengan satu tahun yang lalu.
Laporan tersebut mengungkapkan, sebagian besar mengatakan mereka kesulitan membayar tagihan listrik, pembayaran kartu kredit, tagihan internet, atau TV kabel.
Tidak diragukan lagi, inflasi berkepanjangan membebani para konsumen, membuat lebih banyak warga AS hidup dengan gaji yang pas-pasan, kata laporan itu.
"Hidup semakin mahal dari hari ke hari, dan itu menyusutkan margin kesalahan keuangan warga AS yang sudah kecil menjadi nol," kata Matt Schulz, kepala analis kredit LendingTree.
Karena hal tersebut, mengutip laporan terbaru LendingTree, 32 persen orang dewasa AS mengalami keterlambatan membayar tagihan dalam enam bulan terakhir dan 61 persen di antaranya mengatakan hal itu terjadi karena mereka tidak lagi memiliki uang untuk menutupi biaya tersebut.
Selanjutnya, sekitar 40 persen warga AS mengatakan bahwa mereka sedikit kesulitan membayar tagihan dibandingkan dengan satu tahun yang lalu.
Laporan tersebut mengungkapkan, sebagian besar mengatakan mereka kesulitan membayar tagihan listrik, pembayaran kartu kredit, tagihan internet, atau TV kabel.
Tidak diragukan lagi, inflasi berkepanjangan membebani para konsumen, membuat lebih banyak warga AS hidup dengan gaji yang pas-pasan, kata laporan itu.
"Hidup semakin mahal dari hari ke hari, dan itu menyusutkan margin kesalahan keuangan warga AS yang sudah kecil menjadi nol," kata Matt Schulz, kepala analis kredit LendingTree.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: