PN Jaksel agendakan sidang praperadilan AKP Irfan Widyanto
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Saut Maruli Tua Pasaribu (kedua kanan), Kepala Kejari Jaksel Syarief Sulaeman Nahdi (kedua kiri), Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan), dan anggota Dewan Pers M. Agung Dharmajaya (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan tersangka Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (10/10/2022). Ketua PN Jakarta Selatan memastikan sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J akan digelar secara terbuka. ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto, Kamis, mengatakan sidang praperadilan diagendakan pada Senin tanggal 17 Oktober 2022.
“Iya benar (sidang gugatan praperadilan) Senin 17 Oktober 2022,” kata Djuyamto.
Selain menetapkan tanggal persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga telah menunjuk hakim tunggal Alimin Ribut Sujono yang memimpin jalannya persidangan.
“Hakimnya Pak Alimin,” kata Djuyamto.
AKP Irfan Widyanto merupakan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri diketahui mengajukan gugatan praperadilan melalui kuasa hukumnya Henry Yosodinigrat. Gugatan ini diketahui dari surat panggilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang tersebar ke sejumlah media.
Dilihat dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, gugatan itu didaftarkan pada Kamis (6/10) lalu dengan nomor perkara: 96/Pid.Pra/2022/PN JKT SEL. Pihak termohon atau tergugat adalah Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam gugatan yang dimohonkan, AKP Irfan Widyanto meminta hakim praperadilan untuk menetapkan bahwa penahanan yang dilakukan oleh termohon (Kejari Jaksel) terhadap pemohon pada Rabu (5/10) lalu berdasarkan surat perintah penahanan (tingkat tuntutan) Nomor: Print-146/M.1.14.3/Eku.2/10/2022 tanggal 5 Oktober yang ditandatangani oleh Syarief Sulaeman Nahdi, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selaku penuntut umum pada Kejari Jaksel adalah tidak sah.
Kemudian AKP Irfan Widyanto juga meminta hakim memerintahkan kepada termohon untuk membebaskan dari penahanan, lalu menghukum termohon untuk membayar biaya yang ditimbulkan dalam perkara tersebut.
AKP Irfan Widyanto merupakan satu dari tujuh tersangka obstruction of justice yang akan menjalani sidang perdana pada Rabu (19/10) mendatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022