Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Stellantis telah meresmikan pusat perangkat lunak baru di Bengaluru, India, sebuah pusat inovasi kedua di negara tersebut yang berfokus pada teknologi bantuan kokpit dan pengemudi.

Perangkat lunak semakin penting dalam kendaraan modern dan sumber pendapatan yang berkembang.

Seiring dengan itu, produsen mobil memperluas investasi penelitian dan mempekerjakan lebih banyak eksekutif dengan pengalaman khusus untuk menawarkan lebih banyak fitur yang didorong oleh konektivitas, data, dan e-commerce kepada klien.

Baca juga: Pecah kongsi, GAC pertanyakan komitmen Stellantis

Stellantis bertujuan untuk menghasilkan 20 miliar euro pendapatan tahunan tambahan pada tahun 2030 dari strategi yang digerakkan oleh perangkat lunak.

Fasilitas baru di India akan menjadi pusat pengembangan utama untuk salah satu dari tiga platform teknologi Stellantis yang akan mulai digunakan pada tahun 2024, yaitu STLA SmartCockpit, dengan fokus pada kendaraan dan pengemudi yang terintegrasi secara digital, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Fasilitas ini akan menampung laboratorium, termasuk akustik generasi berikutnya, mengembangkan audio khusus, serta pengalaman audio premium untuk pemilik kendaraan Stellantis.

Di antara tugasnya, hub, yang pada akhirnya akan mempekerjakan sekitar 500 orang, juga akan membantu mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan bantuan pengemudi (ADAS) untuk mengemudi secara otonom, kata Stellantis.

Stellantis, produsen mobil terbesar keempat di dunia, hadir di pasar India dengan merek Jeep dan Citroen. Demikian disiarkan Reuters, Rabu (12/10).

Baca juga: Stellantis akan hentikan sementara produksi di pabrik Melfi di Italia

Baca juga: Bos Stellantis perkirakan pasokan chip tetap rumit hingga akhir 2023

Baca juga: Enam perusahaan tarik 26.000 kendaraan karena komponen rusak