Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Rabu mengatakan pihaknya menerima informasi kejadian tersebut dari salah satu pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan bernama Jamin.
"Bapak Jamin salah satu pegawai BPBD Buton Selatan melaporkan bahwa pada pukul 06.30 Wita telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu buah longboat penumpang dua orang mengalami mati mesin di sekitar perairan antara Desa Bahari dengan Pulau Batuatas," katanya.
Basarnas menyebut kedua korban bernama La Ode Ando (45) dan La Ode Kamsi (34). Keduanya merupakan warga Desa Masiri Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan.
Baca juga: Basarnas Bengkulu evakuasi 19 orang dari kapal mati mesin
Baca juga: Basarnas cari 7 nelayan alami mati mesin kapal di Tanjung Toronipa
Usai mendapat laporan tersebut, Basarnas Kendari melalui Tim Penyelamat Pos SAR Baubau diberangkatkan ke lokasi kejadian kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
"Tim Rescue Pos SAR Baubau berjumlah enam orang diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan RIB (perahu karet bermesin) untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh ke lokasi sekitar 24 mil laut," ujar dia.
Aris menerangkan berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, bahwa pada Selasa (11/10) sekitar pukul 20.30 Wita korban dilaporkan berangkat memancing ikan dengan menggunakan perahu panjang dari Desa Masiri menuju sekitar Perairan Batuatas.
Lalu pada saat perjalanan pulang kembali menuju desanya, perahu panjang korban mengalami mati mesin di antara perairan Desa Bahari dengan Pulau Batuatas dimana posisi kedua korban bersama perahunya sedang terikat di sebuah rompong menunggu bantuan untuk dievakuasi.
Baca juga: Speedboat memuat warga Hong kong mati mesin di perairan Konawe
Baca juga: Tim SAR Gabungan selamatkan ABK KM Cendrawasih di perairan HalselUsai mendapat laporan tersebut, Basarnas Kendari melalui Tim Penyelamat Pos SAR Baubau diberangkatkan ke lokasi kejadian kecelakaan untuk memberikan bantuan SAR.
"Tim Rescue Pos SAR Baubau berjumlah enam orang diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan RIB (perahu karet bermesin) untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh ke lokasi sekitar 24 mil laut," ujar dia.
Aris menerangkan berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, bahwa pada Selasa (11/10) sekitar pukul 20.30 Wita korban dilaporkan berangkat memancing ikan dengan menggunakan perahu panjang dari Desa Masiri menuju sekitar Perairan Batuatas.
Lalu pada saat perjalanan pulang kembali menuju desanya, perahu panjang korban mengalami mati mesin di antara perairan Desa Bahari dengan Pulau Batuatas dimana posisi kedua korban bersama perahunya sedang terikat di sebuah rompong menunggu bantuan untuk dievakuasi.
Baca juga: Speedboat memuat warga Hong kong mati mesin di perairan Konawe
Baca juga: SAR kerahkan KN Abimanyu cari ABK KM Putra yang dilaporkan mati mesin