Jakarta (ANTARA) - Pegiat Budaya sekaligus Dewan Penasihat Ikatan Alumni Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Cyntia Handy mengungkapkan pentingnya membangun aktivitas guna menarik lebih banyak pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Sebenarnya, anak-anak suka ke museum. Problem-nya bukan mereka enggak mau, tapi enggak tahu, jembatannya belum ada. Nah, penting buat kita sebagai pelaku museum membangun tahapan aktivitas yang akan dialami pengunjung dalam berbagai bentuk kegiatan," kata Cyntia dalam diskusi Museum sebagai Sumber Inspirasi Bangsa yang digelar daring diikuti di Jakarta pada Rabu.

Ia melanjutkan, tahapan aktivitas dapat dilakukan dengan rumus 3E yakni enjoyment (kegembiraan), experience (pengalaman), dan education (pendidikan).

Ia menjelaskan, enjoyment berusaha menyenangkan masyarakat dengan fokus pada kenyamanan. Hal ini dapat diwujudkan melalui penampilan dan pelayanan terbaik yang disuguhkan di museum.

Baca juga: Akademisi: Museum bisa menginspirasi bangsa jika relevan dengan zaman

Baca juga: Menggairahkan kembali kunjungan ke museum melalui Harmusindo 2022


"Bagaimana begitu dia masuk ke museum, mental atau psikologi pengunjung itu merasa 'wah Indonesia itu hebat ya, ternyata aku salah enggak duluan masuk ke museum'," ucapnya.

Sedangkan experience, Cyntia mengatakan museum harus memberikan pengalaman aktivitas yang tak terlupakan. Namun, tetap usahakan agar sesuai dengan spesifikasi nilai museum. Adapun fokusnya, menurut dia, adalah kegiatan yang memberikan pengalaman yang mampu menstimulasi panca indera.

"Inilah momen museum memiliki kesempatan untuk membuat mereka merubah mindset bahwa museum bukan tempat membosankan dan cuma menyimpan koleksi dan experience yg bermain di museum enggak kalah menariknya dan enggak kalah menyenangkannya ketika bermain di timezone. Ini tantangannya," ujarnya.

Ia melanjutkan, semakin banyak panca indera yang dilibatkan dalam kegiatan museum, maka kegiatan tersebut semakin tidak terlupakan.

Menurut Cyntia, membangun pengalaman yang menyenangkan menjadi hal penting sebab jika anak-anak tumbuh dan berkembang di museum, maka akan berpengaruh positif pada jiwa kemanusiaannya.

"Karena di museum pasti diajarin nasionalisme itu gimana, berjuang itu bagaimana, maknanya akan tersirat semua," kata Cyntia.

"Ini juga penting bagi anak-anak muda sebab bagi saya, museum adalah ruang untuk memperkuat lagi sifat pewarisan anak bangsa yang sudah memudar sejauh ini," lanjutnya.

Selanjutnya adalah edukasi. Menurut Cyntia, museum harus menyampaikan narasi dengan efektif dan memanfaatkan berbagai media mulai dari tulisan, audio, hingga audio visual. Hal tersebut agar visi dan misi museum dapat tersampaikan dan peran museum dapat lebih dirasakan.

"Zaman sekarang, belajar ini lebih mudah, lebih cepat, pilihan banyak. Museum, apakah masih bisa jadi pilihan anak-anak untuk belajar? Ini yang harus kita pegang, agar museum tetap jadi destinasi anak-anak untuk belajar," kata dia.

Baca juga: Edukator museum harapkan anak muda di Indonesia tetap kunjungi museum

Baca juga: MGMP: Sekolah perlu kunjungan museum rutin tingkatkan cinta sejarah