Bank Mega raih sertifikasi standar internasional keamanan informasi
11 Oktober 2022 18:25 WIB
(Dari kiri ke kanan) Direktur Risk Bank Mega Indivara Erni, Direktur Utama CBQA Global Yessiva, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, Direktur Xynexis International Eva Yulianti Noor, dan Direktur Operations & IT Bank Mega Guntur Triyudianto berfoto bersama di sela pemberian sertifikasi ISO 27001:2013 kepada Bank Mega. ANTARA/HO-Bank Mega
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mega Tbk meraih sertifikasi ISO 27001:2013 sebagai standar internasional, yang memberikan pedoman dalam sistem manajemen keamanan informasi (SMKI).
Standar tersebut dikeluarkan oleh CBQA Global selaku badan sertifikasi dan menggunakan pendekatan kontrol yang sistematis untuk membantu organisasi dalam melindungi dan mengelola semua aset teknologi informasi.
"Sertifikasi ISO 27001:2013 yang kami peroleh ini merupakan bukti kesiapan Bank Mega dalam komitmennya untuk senantiasa menjaga keamanan informasi bagi seluruh nasabah dan stakeholder," kata Direktur Operasional & IT Bank Mega Guntur Triyudianto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Guntur menyampaikan sertifikasi ISO 27001:2013 merupakan bukti kompetensi yang dimiliki perseroan dalam mengelola informasi yang menjadi aset penting dan berharga bagi perusahaan dalam menerapkan SMKI yang diakui secara internasional.
Sebelumnya, emiten berkode saham MEGA itu menggandeng Xynexis International yakni perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber sebagai konsultan untuk melakukan pendampingan dalam proses implementasi ISO 27001:2013 di Bank Mega.
Pendampingan dilakukan dalam kurun waktu April 2022 hingga diraihnya sertifikasi ISO 27001:2013 pada September 2022 dari CBQA Global sebagai lembaga sertifikasi terakreditasi.
Dalam proses sertifikasi ISO 27001:2013, Bank Mega memulainya dengan memberikan kesadaran mengenai keamanan informasi kepada internal Bank Mega.
Selanjutnya, Bank Mega bersama-sama dengan Xynexis International melakukan proses gap assessment agar dapat menyesuaikan pelaksanaan keamanan informasi sesuai dengan standar ISO 27001:2013.
Sebagai tahap akhir, Bank Mega melakukan management review untuk memberikan gambaran terkait kesiapan pemenuhan ISO 27001:2013 di Bank Mega, hingga mendapatkan sertifikasi.
"Dengan diraihnya ISO 27001:2013, merupakan pencapaian yang sangat membanggakan sekaligus menjadi penyemangat bagi seluruh insan Bank Mega untuk senantiasa menjalankan tata kelola pengamanan informasi secara memadai, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi nasabah," ujar Guntur.
Keberhasilan Bank Mega meraih standar ISO 27001:2013 itu menjadikan Bank Mega telah memenuhi peraturan perundang-undangan dan regulator, antara lain Peraturan Bank Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Peraturan Kominfo Nomor 4 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi, dan Peraturan BSSN Nomor 8 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik.
Baca juga: Bank Mega targetkan peningkatan porsi dana murah jadi 32-33 persen
Baca juga: Bank Mega bukukan laba bersih Rp4,01 triliun sepanjang 2021
Baca juga: Bank Mega harap bergairahnya pariwisata dorong bisnis kartu kredit
Standar tersebut dikeluarkan oleh CBQA Global selaku badan sertifikasi dan menggunakan pendekatan kontrol yang sistematis untuk membantu organisasi dalam melindungi dan mengelola semua aset teknologi informasi.
"Sertifikasi ISO 27001:2013 yang kami peroleh ini merupakan bukti kesiapan Bank Mega dalam komitmennya untuk senantiasa menjaga keamanan informasi bagi seluruh nasabah dan stakeholder," kata Direktur Operasional & IT Bank Mega Guntur Triyudianto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Guntur menyampaikan sertifikasi ISO 27001:2013 merupakan bukti kompetensi yang dimiliki perseroan dalam mengelola informasi yang menjadi aset penting dan berharga bagi perusahaan dalam menerapkan SMKI yang diakui secara internasional.
Sebelumnya, emiten berkode saham MEGA itu menggandeng Xynexis International yakni perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber sebagai konsultan untuk melakukan pendampingan dalam proses implementasi ISO 27001:2013 di Bank Mega.
Pendampingan dilakukan dalam kurun waktu April 2022 hingga diraihnya sertifikasi ISO 27001:2013 pada September 2022 dari CBQA Global sebagai lembaga sertifikasi terakreditasi.
Dalam proses sertifikasi ISO 27001:2013, Bank Mega memulainya dengan memberikan kesadaran mengenai keamanan informasi kepada internal Bank Mega.
Selanjutnya, Bank Mega bersama-sama dengan Xynexis International melakukan proses gap assessment agar dapat menyesuaikan pelaksanaan keamanan informasi sesuai dengan standar ISO 27001:2013.
Sebagai tahap akhir, Bank Mega melakukan management review untuk memberikan gambaran terkait kesiapan pemenuhan ISO 27001:2013 di Bank Mega, hingga mendapatkan sertifikasi.
"Dengan diraihnya ISO 27001:2013, merupakan pencapaian yang sangat membanggakan sekaligus menjadi penyemangat bagi seluruh insan Bank Mega untuk senantiasa menjalankan tata kelola pengamanan informasi secara memadai, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi nasabah," ujar Guntur.
Keberhasilan Bank Mega meraih standar ISO 27001:2013 itu menjadikan Bank Mega telah memenuhi peraturan perundang-undangan dan regulator, antara lain Peraturan Bank Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Peraturan Kominfo Nomor 4 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi, dan Peraturan BSSN Nomor 8 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik.
Baca juga: Bank Mega targetkan peningkatan porsi dana murah jadi 32-33 persen
Baca juga: Bank Mega bukukan laba bersih Rp4,01 triliun sepanjang 2021
Baca juga: Bank Mega harap bergairahnya pariwisata dorong bisnis kartu kredit
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: