Jakarta (ANTARA) - Tim Ahli Teknologi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Barry Mikhael Cavin mengatakan Perangkat Ajar di platform Merdeka Mengajar merupakan salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan guru dalam mencari referensi saat mengimplementasikan kurikulum merdeka.

"Mengajar itu terkait dengan Perangkat Ajar, Kurikulum, dan Asesmen Murid. Ini adalah menu-menu yang kita kembangkan agar bapak dan ibu guru mudah mendapatkan referensi," kata Barry dalam webinar Pemanfaatan Fitur Perangkat Ajar pada Platform Merdeka Mengajar yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Secara umum, katanya, Perangkat Ajar memiliki beberapa tipe referensi yang dapat diunduh, dibagikan, atau digabungkan dalam sebuah folder. Referensi tersebut dapat berupa RPP, bahan ajar, modul proyek, buku murid, hingga asesmen.

Baca juga: Kemendikbudristek minta guru maksimalkan fitur Perangkat Ajar

Baca juga: Kemendikbudristek: Platform Merdeka Mengajar bantu guru mengajar


"Semua Perangkat Ajar yang ada di platform Merdeka Mengajar, semua sifatnya referensi. Jadi, bisa digunakan secara langsung jika ada yang cocok, tapi sangat mungkin juga untuk dimodifikasi atau menjadi inspirasi bapak dan ibu guru untuk mengembangkannya," imbuh Barry.

Untuk mengeksplorasi Perangkat Ajar, kata Barry, guru dapat menggunakan menu filter untuk mempermudah pencarian pilihan Perangkat Ajar berdasarkan mata pelajaran dan tingkatan kelas. Perangkat Ajar juga dapat diunduh, sehingga bisa diakses kapanpun melalui gawai, bahkan mencetaknya jika diperlukan.

Selain mengunduh dokumen, lanjut Barry, guru juga dapat membagikan tautan Perangkat Ajar ke rekan guru lain melalui WhatsApp, Telegram, email, dan beragam aplikasi komunikasi lainnya yang tersedia pada gawai.

"Selanjutnya, bapak ibu juga tidak perlu mengunduh langsung, tapi bisa menandai. Misalnya, ketemu satu modul yang bagus tapi enggak mau unduh langsung karena paket data terbatas, jadi bisa ditandai dulu dan mengunduhnya kalau sudah ada internet atau Wi-Fi," ujar Barry.

Ia menambahkan menandai Perangkat Ajar juga memungkinkan guru untuk bisa mengakses kembali dokumen yang diinginkan tanpa perlu melakukan pencarian ulang.

Baca juga: Kepsek: Kurikulum Merdeka beri guru kebebasan memilih perangkat ajar

Baca juga: Mendikbudristek sebut 1,6 juta guru gunakan platform Merdeka Mengajar


Terakhir, guru juga dapat menyalakan akses luring atau offline pada Perangkat Ajar. Tujuannya agar Perangkat Ajar dapat diakses meski gawai sedang tidak terhubung ke internet.

Pada prinsipnya, Perangkat Ajar merupakan instrumen untuk bisa membawa proses pembelajaran yang ada di kelas bisa mencapai ideal yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka. Dalam penggunaannya harus bisa melihat konteks kondisi murid dan kebutuhan sekolah.

"Tapi, saya rasa semua Perangkat Ajar yang kita simpan dan bagikan di Platform Merdeka Mengajar bisa menjadi referensi. Harapannya, bisa jadi titik awal untuk memulai dan tahun selanjutnya bisa lebih expert lagi (dalam mempersiapkan bahan ajar)," pungkasnya.