Roma (ANTARA) - Hasil survei terbaru Bank of Italy, Senin (10/10), menunjukkan sentimen di kalangan pelaku usaha Italia memburuk pada kuartal ketiga tahun 2022.

Menurunnya kepercayaan diri para pelaku usaha tersebut didorong oleh perkiraan tentang inflasi tinggi, yang telah merusak prospek ekonomi negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Survei tersebut memprediksi inflasi tinggi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang.

Bank sentral negara itu melakukan survei terhadap perusahaan-perusahaan Italia di sektor industri dan jasa yang memiliki sedikitnya 50 karyawan pada periode 25 Agustus hingga 15 September.


Menurut data survei tersebut, situasi ekonomi secara keseluruhan memburuk pada kuartal ketiga dan ada "pesimisme" terkait prospek perusahaan untuk tiga bulan terakhir di tahun 2022.

Sementara itu, ekspektasi perusahaan untuk inflasi konsumen juga memburuk, ungkap Bank of Italy. Institut Statistik Nasional Italia pekan lalu juga melaporkan bahwa inflasi pada September telah menyentuh rekor tertinggi 8,9 persen.

Hal itu mencerminkan ketidakpastian yang dikaitkan dengan faktor ekonomi dan politik serta tren kenaikan harga komoditas, yang berkaitan dengan lonjakan harga energi akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

Sepertiga dari perusahaan yang disurvei itu menyatakan bahwa kesulitan berkaitan dengan kenaikan harga energi telah memburuk dalam tiga bulan sebelumnya. Hal itu memicu revisi penurunan dalam rencana investasi mereka untuk sisa tahun 2022.

Kendati level tersebut diperkirakan akan turun, Bank of Italy mengatakan para pelaku usaha memprediksi tingkat inflasi keseluruhan akan tetap berada di atas angka 6 persen untuk tahun 2023 dan sekitar 5 persen untuk setidaknya dua tahun.