Kulon Progo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat jumlah pemilih generasi milenial, generasi X dan Gen Z pada Pemilihan Umum 2024 sebanyak 65 persen atau 208.727 orang dari data pemilih berkelanjutan 241.717 orang.

Seperti diketahui, generasi X adalah mereka lahir pada 1965-1980, generasi Z lahir pada 1997-2012, dan milenial lahir pada 1981-1996.

Baca juga: SMRC sebut NasDem telah tarik pemilih Anies pada Agustus 2022

"Generasi X, milenial dan Gen Z akan menjadi pemilih terbesar dalam Pemilu 2024. Sampai Agustus 2022, jumlah mereka sebanyak 208.727 pemilih atau 65 persen," kata Komisioner KPU Kulon Progo Hidayatut Toyyibah di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan dari sisi usia gap, mereka cukup jauh dan tipe orientasi politik mereka beragam. Tetapi mereka disatukan oleh kemudahan yang sama mengakses informasi, yakni ledakan teknologi informasi.

Baca juga: Menyiapkan pemilih cerdas untuk lahirkan pemimpin berkualitas

"Perilaku tiga pemilih ini sangat dekat dengan media. Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menerima dan mencari, serta terpapar informasi yang sangat mudah," katanya.

Menurut Hidayatut, pemilih Generasi Milenial, Generasi X dan Gen Z mencari informasi melalui media digital dan mengakses berita-berita politik.

Adapun tingkat konsumsi berita politik, yakni 61 persen Gen Milenial mengakses berita politik, 53 persen Gen Z mengakses berita politik.

Baca juga: Survei SSI: Pemilih Gerindra solid dukung Prabowo sebagai capres

"Mereka memiliki perhatian khusus terhadap berita politik," katanya.

Sebelumnya, Pengamat politik yang juga Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan pemilih milenial dan Generasi Z merupakan pemilih terbesar pada Pemilu 2024.

"Partisipasi politik mereka sangat menentukan seberapa besar legitimasi pemilu ke depan," kata Arif.

Baca juga: KPU bentuk kelas pemilu maksimalkan pendidikan pemilih di Kalsel

Menurut Arif, tugas KPU pusat hingga kabupaten/kota bagaimana mendorong pemilih milenial dan Generasi Z ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Generasi milenial dan Generasi Z memiliki keunikan tersendiri, di mana memiliki tingkat otonom yang begitu kuat.

"Karena itu, pendekatannya tidak boleh indoktrinasi tetapi sosialisasi bagaimana pentingnya proses pemilu bagi masa depan bangsa ini," katanya.