Gaikindo yakin capai target penjualan tahunan di tengah bayang inflasi
10 Oktober 2022 17:54 WIB
Ilustrasi - Ratusan kendaraan siap ekspor terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/3/2022). Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 3,83 miliar dolar AS pada Februari 2022, dengan total ekspor 20,46 miliar dolar AS dan impor 16,63 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimis target penjualan mobil baru nasional sebanyak 900.000 unit untuk tahun 2022 akan tercapai di tengah bayang-bayang lonjakan inflasi.
"Dengan kondisi sekarang kita harapkan bisa terpenuhi proyeksi yang sudah ditentukan di awal. Kita masih ada waktu tiga bulan lagi," ujar Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut Kukuh, saat ini memang terjadi lonjakan inflasi di Indonesia, yakni sebesar 5,95 persen. Namun hal tersebut dinilai masih tergolong rendah dibanding negara lain, seperti Amerika Serikat sebesar 8,3 persen, Inggris 9,9 persen, maupun Rusia 14,3 persen.
Baca juga: GAIKINDO yakin pasar sepeda motor listrik berkembang pesat
Selain itu, dia mengatakan bahwa harga komoditi juga masih tergolong terkendali sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih di atas 5 persen pada kuartal II 2022.
"Nah itu membantu penjualan mobil kita cukup baik," ucap Kukuh.
Gaikindo, kata dia, juga terus menggelar pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Dalam pameran tersebut, para agen pemegang merek yang merupakan anggota Gaikindo menghadirkan beragam promo menarik sehingga mampu mendongkrak penjualan kendaraan baru di Tanah Air.
Pembangunan infrastruktur jalan yang terus digenjot pemerintah serta makin berkembangnya bisnis di sektor logistik juga dinilai Kukuh menjadi faktor lain yang membuat penjualan kendaraan baru tetap tinggi.
"Adanya e-commerce ini meningkatkan mobilitas barang akhirnya banyak orang pesan, sehingga ini mendorong penjualan kendaraan bermotor terutama roda empat untuk keperluan logistik," ujar dia.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil periode Januari sampai Agustus 2022 sebesar 658.232 unit, naik 21,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 543.424 unit.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menilai terdapat beberapa faktor yang bisa mendorong penjualan kendaraan tetap tinggi di tengah lonjakan inflasi.
Salah satunya kehadiran kendaraan baru yang dilengkapi fitur inovatif. Dia mengatakan hadirnya teknologi baru semakin berperan penting dalam industri otomotif dan memiliki dampak signifikan pada permintaan pasar dan penjualan kendaraan.
"Mobil yang dilengkapi dengan interface digital yang membuat mengemudi lebih nyaman dan dapat melayani kebutuhan hiburan serta komunikasi penggunanya menjadi unsur yang semakin menarik bagi mayoritas pengguna," ucap Yannes.
Selain itu, ketersediaan komponen yang berkualitas serta terjaminnya layanan perawatan dan suku cadang juga dipandang dapat mendorong penjualan, baik di kota besar maupun di wilayah pelosok.
"Pembeli akan mempertimbangkan untuk membeli atau menunda pembelian atau beralih ke merek lain, jika pembeli sulit mendapatkan servis dan suku cadang," kata Yannes.
Baca juga: GAIKINDO: Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan
Baca juga: Mengapa penjualan EV di Indonesia lebih tinggi daripada mobil hibrida?
Baca juga: Gaikindo optimistis kenaikan harga BBM tak pengaruhi target tahunan
"Dengan kondisi sekarang kita harapkan bisa terpenuhi proyeksi yang sudah ditentukan di awal. Kita masih ada waktu tiga bulan lagi," ujar Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut Kukuh, saat ini memang terjadi lonjakan inflasi di Indonesia, yakni sebesar 5,95 persen. Namun hal tersebut dinilai masih tergolong rendah dibanding negara lain, seperti Amerika Serikat sebesar 8,3 persen, Inggris 9,9 persen, maupun Rusia 14,3 persen.
Baca juga: GAIKINDO yakin pasar sepeda motor listrik berkembang pesat
Selain itu, dia mengatakan bahwa harga komoditi juga masih tergolong terkendali sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih di atas 5 persen pada kuartal II 2022.
"Nah itu membantu penjualan mobil kita cukup baik," ucap Kukuh.
Gaikindo, kata dia, juga terus menggelar pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Dalam pameran tersebut, para agen pemegang merek yang merupakan anggota Gaikindo menghadirkan beragam promo menarik sehingga mampu mendongkrak penjualan kendaraan baru di Tanah Air.
Pembangunan infrastruktur jalan yang terus digenjot pemerintah serta makin berkembangnya bisnis di sektor logistik juga dinilai Kukuh menjadi faktor lain yang membuat penjualan kendaraan baru tetap tinggi.
"Adanya e-commerce ini meningkatkan mobilitas barang akhirnya banyak orang pesan, sehingga ini mendorong penjualan kendaraan bermotor terutama roda empat untuk keperluan logistik," ujar dia.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil periode Januari sampai Agustus 2022 sebesar 658.232 unit, naik 21,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 543.424 unit.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menilai terdapat beberapa faktor yang bisa mendorong penjualan kendaraan tetap tinggi di tengah lonjakan inflasi.
Salah satunya kehadiran kendaraan baru yang dilengkapi fitur inovatif. Dia mengatakan hadirnya teknologi baru semakin berperan penting dalam industri otomotif dan memiliki dampak signifikan pada permintaan pasar dan penjualan kendaraan.
"Mobil yang dilengkapi dengan interface digital yang membuat mengemudi lebih nyaman dan dapat melayani kebutuhan hiburan serta komunikasi penggunanya menjadi unsur yang semakin menarik bagi mayoritas pengguna," ucap Yannes.
Selain itu, ketersediaan komponen yang berkualitas serta terjaminnya layanan perawatan dan suku cadang juga dipandang dapat mendorong penjualan, baik di kota besar maupun di wilayah pelosok.
"Pembeli akan mempertimbangkan untuk membeli atau menunda pembelian atau beralih ke merek lain, jika pembeli sulit mendapatkan servis dan suku cadang," kata Yannes.
Baca juga: GAIKINDO: Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan
Baca juga: Mengapa penjualan EV di Indonesia lebih tinggi daripada mobil hibrida?
Baca juga: Gaikindo optimistis kenaikan harga BBM tak pengaruhi target tahunan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: