Dia menyebut layanan ini dapat merespons pertanyaan maupun pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat secara cepat dan akurat.
"Chatbot ini akan menggunakan AI (Artificial Intelligence), kemudian bisa meng-capture, bisa melihat catatan di media sosial, melihat perkembangan yang ada, itu sangat canggih. Jadi sangat membantu tugas dan fungsi OJK yang selama ini sudah berjalan, tetapi akan dimudahkan dan di akselerasi dengan adanya teknologi ini, " kata Friderica dalam OJK Virtual Innovation Day (OVID) 2022 di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan layanan chatbot ini akan menjadi one gate solution yang terintegrasi dengan layanan OJK lain seperti, aplikasi chat (Whatsapp, Telegram, Line), website, media sosial, dan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), sehingga akan memudahkan masyarakat dalam menyampaikan pertanyaan atau pengaduan.
Baca juga: OJK terima 99,5 persen pengaduan terkait IKNB dan perbankan
Kemudian dapat mengedukasi konsumen dan otomatisasi dalam menangani pertanyaan atau menganalisis keluhan konsumen secara responsif, dan sebagai bentuk digitalisasi kontak 157 helpline OJK.
Dia menyebut proyek layanan ini melibatkan beberapa satuan kerja (satker) dan didukung oleh Biil Melinda Gates Foundation berupa Technical Assistant dari Microsave Consultant yang sudah dimulai pada tahun 2019.
Sebagai informasi, OJK meluncurkan tiga inovasi yang meliputi layanan Chatbot, Digital Financial Literacy Modules, dan OJK's SupTech and RegTech Capacity Building, dalam OVID 2022 bertajuk “Building Trust in Digital Financial Ecosystem”.
Baca juga: OJK luncurkan 3 inovasi tingkatkan kepercayaan pada keuangan digital