Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertolak dan memimpin Delegasi Misi Dagang Indonesia ke Qatar pada 9-10 Oktober 2022 guna meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.

“Kunjungan kerja ke Qatar ini juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dengan membuka akses pasar dan mengoptimalkan potensi dan peluang di negara-negara nontradisional yang masih bisa digarap,” ungkap Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjutnya, berkomitmen terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional dan memanfaatkan perjanjian dagang dengan negara-negara mitra untuk meningkatkan ekspor nasional.

Mendag direncanakan menghadiri forum bisnis dan membuka penjajakan kesepakatan dagang. Tercatat 11 pelaku usaha turut berpartisipasi pada misi dagang kali ini dengan produk andalan antara lain kelapa sawit dan turunannya, produk kertas, otomotif, baterai, makanan dan minuman, dekorasi rumah, produk kerajinan, garmen, dan produk kecantikan.

Qatar merupakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC). Saat ini Indonesia sudah mengusulkan studi kelayakan bersama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-GCC CEPA).

Baca juga: Dubes RI berharap hubungan Indonesia-Qatar terus meningkat

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan kinerja perdagangan antara Indonesia dan Qatar masih defisit bagi Indonesia.

Pada Januari - Juli 2022 total perdagangan Indonesia dengan Qatar sebesar 758,07 juta dolar AS, naik 29,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun Indonesia defisit perdagangan sebesar 498,25 juta dolar AS.

Sementara pada 2021 total perdagangan kedua negara 892,95 juta dolar AS dengan defisit bagi Indonesia sebesar 458,61 juta dolar AS. Ekspor nonmigas Indonesia ke Qatar pada 2021 ebesar 217,1 juta dolar AS atau tumbuh 32,17 persen.

Produk ekspor utama Indonesia ke Qatar yaitu floating/submersible drilling/production platforms, otomotif dan bagiannya, produk besi baja, alat kesehatan, kertas dan kertas toilet, tableware, makanan dan minuman, serta kayu lapis.

Sementara impor nonmigas Indonesia dari Qatar pada 2021 sebesar 138,3 juta dolar AS dengan produk impor utama Indonesia dari Qatar yaitu sulfur, unwrought aluminum, polymers of ethylene, acyclic alcohols, dan sodium hydroxide.

“Melihat posisi neraca perdagangan kedua negara, misi dagang Indonesia ke Qatar menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkecil defisit perdagangan tersebut. Dengan misi dagang ini diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Qatar akan terus meningkat,” ujar Didi.

Baca juga: Misi dagang, Mendag bukukan potensi transaksi 3,2 miliar dolar AS