Beijing (ANTARA) - BEIJING, 9 Oktober (Xinhua) -- Enceladus, bulan dari planet Saturnus, memiliki potensi kelayakan untuk dihuni yang lebih besar karena wilayah lautnya kemungkinan kaya akan fosfor larut, elemen kehidupan yang penting tetapi sebelumnya tidak terdeteksi di planet yang berada di tata surya ini, menurut sebuah studi baru.

Enceladus, bulan kedua yang ditemukan di sekeliling Saturnus, memiliki cangkang es tebal di tengah lautan subglasial, membentuk gumpalan yang berdasarkan penemuan para ilmuwan mengandung lima elemen dasar kehidupan, yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan belerang. Namun, unsur esensial fosfor belum ditemukan.

Karena tidak adanya unsur fosfor, yang merupakan komponen penting dari tulang, membran sel, dan DNA pada manusia serta hewan, Enceladus sebelumnya dianggap tidak dapat dihuni oleh komunitas ilmiah internasional.

Namun, sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh sejumlah ilmuwan China mematahkan temuan sebelumnya dengan mengklaim bahwa mereka menemukan unsur fosfor dalam bentuk fosfat di wilayah laut bulan tersebut.

Dalam studi tersebut, para peneliti menciptakan model interaksi air laut-batuan untuk menyimulasikan geokimia dasar laut berbatu Enceladus.

"Air laut di planet ini diketahui mengandung alkali yang tinggi (sangat asin) dan tidak mengandung oksigen, mirip dengan air soda yang diminum orang-orang di Bumi," kata kepala peneliti Hao Jihua dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China.

Dalam lingkungan "soda" seperti itu, dibutuhkan sekitar 100.000 tahun bagi fosfor untuk larut dari batuan Enceladus ke laut.

Hao mengatakan bahwa lautan air cair kemungkinan telah ada selama lebih dari 100 juta tahun di Enceladus. Mengingat potensi riwayatnya yang lama, batuan di planet ini diperkirakan akan melepaskan fosfor dalam jumlah besar ke lautan.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America yang telah melalui penelaahan sejawat (peer review).

Kendati fosfor belum ditemukan secara eksplisit, penelitian ini memberikan referensi ilmiah untuk eksplorasi di masa depan mengenai potensi kehidupan di bulan dari planet Saturnus, Enceladus, menurut para peneliti.