Tanjung Selor (ANTARA) - Satu dari empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dibangun pemerintah (pusat) di Kalimantan Utara sudah hampir rampung 100 persen.

"PLBN tersebut ialah PLBN Sei Pancang di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan. Progres pembangunan fisik sudah 97 persen. Ia mengharapkan Presiden Joko Widodo datang meresmikan," tutur Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang, di Tanjung Selor, Senin.

PLBN Terpadu Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 meter persegi dibangun zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 meter persegi, penginapan pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 meter persegi dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 meter persegi. PLBN ini mulai dikerjakan pada 24 Februari 2020.

PLBN Sei Pancang juga mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan landscape, penanaman pohon dan rumput, serta roof garden untuk bangunan bertingkat dengan total anggaran konstruksi sebesar Rp 248,58 miliar.

Gubernur yakin kehadiran PLBN tidak semata menjadi pos lintas batas di perbatasan Indonesia-Malaysia. Melainkan turut menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

"Ini akan jadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara, khususnya di wilayah perbatasan," tuturnya.

Selain PLBN Sei Pancang, ada tiga PLBN lainnya yang tengah berproses. Yakni PLBN Long Midang dan PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, serta PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau.

PLBN Terpadu Long Nawang telah dimulai pada 3 September 2020. Ditargetkan selesai 25 Desember 2022. Anggaran pembangunan PLBN ini bersumber dari APBN senilai Rp 225,3 miliar.

PLBN ini berada di Kabupaten Malinau yang berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia. Ruang lingkup pekerjaan yang tengah diselesaikan meliputi bangunan utama, gudang, penginapan pegawai, tower air, gerbang, masjid, foodcourt, power house dan plumbing, landscape, dan bangunan penunjang.

PLBN Terpadu Long Midang di Kabupaten Nunukan mulai dikerjakan pada 8 Oktober 2020 dan direncanakan selesai 25 September 2023. Pekerjaan yang dilaksanakan hampir sama dengan PLBN Terpadu lain berupa bangunan inti dan fasilitas penunjang lainnya dengan anggaran sebesar Rp 200,7 miliar.

Pekerjaan pembangunan PLBN Terpadu Long Midang sempat mengalami beberapa kendala antara lain akses mobilisasi peralatan dan material melalui jalur darat yang belum tersedia dan sempat mengalami penurunan permukaan tanah dan longsor di lereng sebelum kegiatan pematangan lahan dan galian.

PLBN Terpadu lainnya di Kabupaten Nunukan adalah PLBN Labang yang dikerjakan sejak 25 November 2020 dan ditargetkan selesai 14 Desember 2022. Biaya pembangunan PLBN ini sebesar Rp 210,7 miliar.

Adapun pekerjaan yang tengah diselesaikan meliputi bangunan pemeriksaan, penginapan pegawai, kantor pegawai, menara air, rumah pompa, power house, tambatan perahu, Tempat Pembuangan Sampah, mekanikal elektrikal dan plumbing, landscape, dan bangunan penunjang lainnya.