Kemenko PMK: Pemenuhan gizi seimbang kunci utama cegah stunting
9 Oktober 2022 23:38 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto. ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa pemenuhan gizi seimbang di dalam keluarga merupakan kunci utama untuk mencegah stunting
"Keluarga berperan penting dalam menjamin tersedianya makanan bergizi melalui pemenuhan gizi seimbang," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Cegah "stunting", menurut GAIN bukan asal anak kenyang
Pemerintah, kata dia, terus menggencarkan edukasi guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang di dalam keluarga.
"Pemenuhan makanan dengan gizi seimbang diperlukan bagi seorang ibu yang sedang hamil dan menyusui, bagi anak perempuan yang nantinya akan menjadi calon ibu, serta bagi bayi dan anak-anak," katanya.
Baca juga: ASNI: Nutrisionis perlu berinovasi serukan gizi sehat cegah kekerdilan
Agus juga mengingatkan pentingnya ASI eksklusif bagi bayi guna mendukung tumbuh kembang optimal dan mencegah stunting.
"Kami mengingatkan orang tua agar secara rutin memeriksakan kesehatan anaknya secara teratur, termasuk juga tumbuh kembangnya," katanya.
Baca juga: Akademisi: Pemberian gizi tepat dapat cegah kekerdilan sejak dini
Sementara itu, Kemenko PMK juga terus mengajak seluruh pemerintah daerah agar memperkuat tim percepatan penanganan stunting yang ada di wilayahnya masing-masing.
"Perlu adanya pola konvergensi dari seluruh organisasi perangkat daerah untuk bergerak bersama-sama dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya masing-masing," katanya.
Baca juga: BKKBN gandeng penyuluh agama dan dai cegah stunting
Selain itu, kata dia, program yang dilakukan terkait penanganan stunting di tingkat daerah harus fokus dan tepat sasaran yakni diperuntukkan bagi keluarga-keluarga dengan risiko stunting.
"Yang juga tidak kalah penting adalah menggerakkan dan merangkul seluruh pihak, mulai dari komunitas, LSM, akademisi, tokoh masyarakat hingga masyarakat, dalam rangka perbaikan gizi dan pola asuh," katanya.
Baca juga: BKKBN dan Kemenag kerja sama cegah stunting dengan program prekonsepsi
Agus juga kembali mengajak orang tua untuk memperbanyak konsumsi makanan bergizi yang kaya protein hewani di dalam menu keseharian keluarga.
"Perbanyak protein hewani seperti ikan, telur, ayam, daging yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak dan ibu hamil," katanya. T.W004
Baca juga: BKKBN genjot program bapak asuh cegah stunting.
"Keluarga berperan penting dalam menjamin tersedianya makanan bergizi melalui pemenuhan gizi seimbang," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Cegah "stunting", menurut GAIN bukan asal anak kenyang
Pemerintah, kata dia, terus menggencarkan edukasi guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang di dalam keluarga.
"Pemenuhan makanan dengan gizi seimbang diperlukan bagi seorang ibu yang sedang hamil dan menyusui, bagi anak perempuan yang nantinya akan menjadi calon ibu, serta bagi bayi dan anak-anak," katanya.
Baca juga: ASNI: Nutrisionis perlu berinovasi serukan gizi sehat cegah kekerdilan
Agus juga mengingatkan pentingnya ASI eksklusif bagi bayi guna mendukung tumbuh kembang optimal dan mencegah stunting.
"Kami mengingatkan orang tua agar secara rutin memeriksakan kesehatan anaknya secara teratur, termasuk juga tumbuh kembangnya," katanya.
Baca juga: Akademisi: Pemberian gizi tepat dapat cegah kekerdilan sejak dini
Sementara itu, Kemenko PMK juga terus mengajak seluruh pemerintah daerah agar memperkuat tim percepatan penanganan stunting yang ada di wilayahnya masing-masing.
"Perlu adanya pola konvergensi dari seluruh organisasi perangkat daerah untuk bergerak bersama-sama dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya masing-masing," katanya.
Baca juga: BKKBN gandeng penyuluh agama dan dai cegah stunting
Selain itu, kata dia, program yang dilakukan terkait penanganan stunting di tingkat daerah harus fokus dan tepat sasaran yakni diperuntukkan bagi keluarga-keluarga dengan risiko stunting.
"Yang juga tidak kalah penting adalah menggerakkan dan merangkul seluruh pihak, mulai dari komunitas, LSM, akademisi, tokoh masyarakat hingga masyarakat, dalam rangka perbaikan gizi dan pola asuh," katanya.
Baca juga: BKKBN dan Kemenag kerja sama cegah stunting dengan program prekonsepsi
Agus juga kembali mengajak orang tua untuk memperbanyak konsumsi makanan bergizi yang kaya protein hewani di dalam menu keseharian keluarga.
"Perbanyak protein hewani seperti ikan, telur, ayam, daging yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak dan ibu hamil," katanya. T.W004
Baca juga: BKKBN genjot program bapak asuh cegah stunting.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: