Dirut KAI: Pemulihan jalur Jeruklegi-Kawunganten terus dilakukan
8 Oktober 2022 22:59 WIB
Dirut PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo memberikan keterangan pers usai memantau penanganan amblesan dan gogosan di KM 372+3/4 petak jalan Jeruklegi-Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (8/10/2022) malam. ANTARA/HO-KAI Purwokerto
Purwokerto (ANTARA) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo memastikan upaya pemulihan jalur rel yang ambles di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus dilakukan.
Dalam rekaman video yang dikirim melalui pesan WhatsApp oleh Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Sabtu malam, Didiek mengaku tengah berada di KM 372+3/4 petak jalan Jeruklegi-Kawunganten.
Menurut dia, kedatangannya di tempat tersebut dalam rangka perbaikan jalur rel KA karena terjadi amblesan dan gogosan yang disebabkan saluran air.
Didiek yang didampingi Direktur Pengelolaan Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Pengelolaan Sarana Eko Purwanto, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan John Robertho menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimbulkan keterlambatan perjalanan kereta api yang melintasi jalur tersebut.
Baca juga: KAI minta maaf atas keterlambatan perjalanan imbas jalur ambles
"Kami sampai malam ini bekerja keras bersama seluruh jajaran untuk menyelesaikan ini untuk memulihkan jalur ini supaya normal," katanya.
Saat ini, kata dia, jalur tersebut sudah bisa dilewati dengan batas kecepatan 5 kilometer per jam.
Selain itu,katanya, ada tiga titik lagi yang saat sekarang sudah dipulihkan sehingga dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km/jam.
Baca juga: KAI kebut penanganan bagian jalur kereta yang ambles di Cilacap
"Kami, Kereta Api Indonesia terus bersemangat untuk menyelesaikan hambatan yang timbul karena alam ini. Semoga kami bisa menyelesaikan secara lebih cepat dan memulihkan dalam normal kembali," kata Didiek.
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (7/10) siang hingga Sabtu (8/10) mengakibatkan jalur KA di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten mengalami penurunan tanah atau ambles di beberapa titik, antara lain di KM 367+6/7 dan KM 372+400 serta KM 392+8/7 di petak jalan Sikampuh-Maos.
Kondisi tersebut berdampak terhadap perjalanan sejumlah KA lintas selatan Jawa yang mengalami kelambatan karena tertahan di beberapa stasiun.
Dalam rekaman video yang dikirim melalui pesan WhatsApp oleh Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Sabtu malam, Didiek mengaku tengah berada di KM 372+3/4 petak jalan Jeruklegi-Kawunganten.
Menurut dia, kedatangannya di tempat tersebut dalam rangka perbaikan jalur rel KA karena terjadi amblesan dan gogosan yang disebabkan saluran air.
Didiek yang didampingi Direktur Pengelolaan Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Pengelolaan Sarana Eko Purwanto, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan John Robertho menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimbulkan keterlambatan perjalanan kereta api yang melintasi jalur tersebut.
Baca juga: KAI minta maaf atas keterlambatan perjalanan imbas jalur ambles
"Kami sampai malam ini bekerja keras bersama seluruh jajaran untuk menyelesaikan ini untuk memulihkan jalur ini supaya normal," katanya.
Saat ini, kata dia, jalur tersebut sudah bisa dilewati dengan batas kecepatan 5 kilometer per jam.
Selain itu,katanya, ada tiga titik lagi yang saat sekarang sudah dipulihkan sehingga dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km/jam.
Baca juga: KAI kebut penanganan bagian jalur kereta yang ambles di Cilacap
"Kami, Kereta Api Indonesia terus bersemangat untuk menyelesaikan hambatan yang timbul karena alam ini. Semoga kami bisa menyelesaikan secara lebih cepat dan memulihkan dalam normal kembali," kata Didiek.
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (7/10) siang hingga Sabtu (8/10) mengakibatkan jalur KA di petak jalan Jeruklegi-Kawunganten mengalami penurunan tanah atau ambles di beberapa titik, antara lain di KM 367+6/7 dan KM 372+400 serta KM 392+8/7 di petak jalan Sikampuh-Maos.
Kondisi tersebut berdampak terhadap perjalanan sejumlah KA lintas selatan Jawa yang mengalami kelambatan karena tertahan di beberapa stasiun.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: