Ankara (ANTARA) - Rusia mengutuk pernyataan pejabat Ukraina tentang ledakan di Jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea dengan Rusia.
"Reaksi rezim Kiev terhadap penghancuran infrastruktur sipil membuktikan sifat terorisnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram.
Jembatan Kerch, sepasang jembatan paralel untuk jalan dan jalur kereta api, adalah rute pasokan utama bagi Rusia yang dibangun setelah pencaplokan Krimea pada 2014.
Pada Sabtu dini hari, ledakan besar yang diikuti oleh kebakaran menyebabkan bagian jalan di jembatan itu ambruk dan membakar beberapa gerbong kereta.
Api padam pada hari itu, kata pihak berwenang Rusia. Sejauh ini tidak ada korban dilaporkan akibat insiden tersebut.
Meskipun Ukraina tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di jembatan tersebut, beberapa pernyataan oleh pejabat tinggi Ukraina menunjukkan kemungkinan itu.
Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina, mengatakan apa yang terjadi di jembatan itu hanyalah "permulaan."
"Semua yang ilegal harus dihancurkan, semua yang dicuri harus dikembalikan ke Ukraina, semua yang diduduki Rusia harus diusir," kata Podolyak di Twitter.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov membagikan video yang terdiri dari dua bagian gambar, satu bagian menampilkan api di Jembatan Kerch dan bagian lainnya memainkan lagu "Happy Birthday Mr. President" yang terkenal dari Marilyn Monroe.
"Putin seharusnya bahagia. Tidak semua orang mendapat hadiah mahal di hari ulang tahun mereka," kata seorang pejabat Ukraina kepada New York Times, yang berbicara secara anonim.
Presiden Rusia Vladimir Putin berulang tahun ke-70 pada Jumat (7/10).
Sumber: Anadolu
Baca juga: Jembatan penghubung Krimea-Rusia terbakar
Baca juga: Ukraina kecam penahanan Dzhelyalov oleh Rusia di Krimea
Baca juga: Ledakan bermunculan di Krimea, Ukraina
Rusia kutuk pernyataan Ukraina tentang ledakan di Jembatan Kerch
8 Oktober 2022 18:42 WIB
Orang-orang menyaksikan Jembatan Kerch yang terbakar usai ledakan di Selat Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. (ANTARA/REUTERS/Stringer/as)
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: