Tim medis Indonesia tiba di Pakistan beri bantuan
7 Oktober 2022 19:00 WIB
Kedatangan tim medis Indonesia untuk membantu penanganan banjir bandang Pakistan di Bandar Udara Internasional Jinnah, Pakistan, Jumat (7/10/2022). (ANTARA/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) -
Rombongan tim medis Indonesia yang ditugaskan membantu penanganan bencana banjir bandang telah tiba di Karachi, Pakistan, untuk penugasan pada Jumat.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat, pesawat Garuda Indonesia GA 7540 mendarat di Bandar Udara Internasional Jinnah, Pakistan, dengan membawa tim medis Indonesia dan bantuan logistik, termasuk paket obat-obatan, dengan total berat 32 ton.
Tim sebanyak 29 personel dengan kompetensi berbeda itu siap untuk membantu pelayanan kesehatan warga Pakistan yang berada di pos-pos pengungsian.
Tim tersebut terdiri atas personel gabungan yaitu Kementerian Kesehatan 4 orang, TNI 10 orang, Polri 6 orang, Universitas Andalas 2 orang, dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) 7 orang. Para tenaga medis ini memiliki kompetensi berbeda, seperti dokter spesialis, perawat, bidan, dan apoteker.
Baca juga: BNPB: Tim kesehatan untuk Pakistan terbesar yang dikirim Indonesia
Tim medis Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, disambut Konsul Jenderal RI Karachi June Kuncoro Hadiningrat, perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, tim aju Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tim medis Indonesia juga disambut oleh Menteri Departemen Kesejahteraan Sosial Provinsi Sindh, Muhammad Sajid Jokhio, dan perwakilan National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan.
Ketua Delegasi RI Zahermann Muabezi memimpin para personel yang berasal dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Universitas Andalas, dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
“Suatu tugas mulia untuk kita dapat membantu warga Pakistan terdampak banjir dan masih berada di pos pengungsian,” ujar pria yang menjabat sebagai Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Zaherman menambahkan, tugas kemanusiaan yang dilakukan tim medis Indonesia ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan. Selain itu, tim aju BNPB yang dibantu oleh KBRI dan KJRI secara kontinyu berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di tingkat Provinsi Sindh maupun Distrik Malir dan Mirpur-khas.
Baca juga: Kepala BNPB lepas tim kesehatan untuk penanganan banjir Pakistan
Kedua distrik yang berada di Sindh ini akan menjadi tempat untuk para personel medis memberikan pelayanan kesehatan. Mereka akan menetap pada pos pengungsian maupun bergerak mengunjungi titik-titik pos pengungsian.
Bersama dengan tim medis ini, delegasi RI yang mendampingi berasal dari Kemenko PMK, Kemenlu, Bappenas, dan BPKP. Sementara itu, pejabat Kementerian Kesehatan Provinsi Sindh menerima tim medis Indonesia yang tiba pukul 10.00 waktu setempat.
Sebelum menuju Distrik Mirpur-khas, tim medis akan mendapatkan briefing terlebih dahulu di KJRI dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Setelah 14 hari bertugas di distrik itu, mereka kemudian akan memfokuskan pada pos pengungsian atau tent city di Distrik Malir.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa dana tunai sebesar 1 juta dolar AS untuk penanganan banjir bandang Pakistan.
Baca juga: Indonesia salurkan bantuan 1 juta dolar AS terkait bencana di Pakistan
Selain itu, Indonesia juga telah mengirimkan bantuan dengan berat sekitar 90 ton tersebut melalui dua pesawat Garuda Indonesia dan terdiri atas obat-obatan, tenda, pakaian, selimut, kantong tidur, kelambu, dan genset.
Rombongan tim medis Indonesia yang ditugaskan membantu penanganan bencana banjir bandang telah tiba di Karachi, Pakistan, untuk penugasan pada Jumat.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat, pesawat Garuda Indonesia GA 7540 mendarat di Bandar Udara Internasional Jinnah, Pakistan, dengan membawa tim medis Indonesia dan bantuan logistik, termasuk paket obat-obatan, dengan total berat 32 ton.
Tim sebanyak 29 personel dengan kompetensi berbeda itu siap untuk membantu pelayanan kesehatan warga Pakistan yang berada di pos-pos pengungsian.
Tim tersebut terdiri atas personel gabungan yaitu Kementerian Kesehatan 4 orang, TNI 10 orang, Polri 6 orang, Universitas Andalas 2 orang, dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) 7 orang. Para tenaga medis ini memiliki kompetensi berbeda, seperti dokter spesialis, perawat, bidan, dan apoteker.
Baca juga: BNPB: Tim kesehatan untuk Pakistan terbesar yang dikirim Indonesia
Tim medis Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, disambut Konsul Jenderal RI Karachi June Kuncoro Hadiningrat, perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, tim aju Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tim medis Indonesia juga disambut oleh Menteri Departemen Kesejahteraan Sosial Provinsi Sindh, Muhammad Sajid Jokhio, dan perwakilan National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan.
Ketua Delegasi RI Zahermann Muabezi memimpin para personel yang berasal dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Universitas Andalas, dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
“Suatu tugas mulia untuk kita dapat membantu warga Pakistan terdampak banjir dan masih berada di pos pengungsian,” ujar pria yang menjabat sebagai Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Zaherman menambahkan, tugas kemanusiaan yang dilakukan tim medis Indonesia ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan. Selain itu, tim aju BNPB yang dibantu oleh KBRI dan KJRI secara kontinyu berkoordinasi dengan otoritas kesehatan di tingkat Provinsi Sindh maupun Distrik Malir dan Mirpur-khas.
Baca juga: Kepala BNPB lepas tim kesehatan untuk penanganan banjir Pakistan
Kedua distrik yang berada di Sindh ini akan menjadi tempat untuk para personel medis memberikan pelayanan kesehatan. Mereka akan menetap pada pos pengungsian maupun bergerak mengunjungi titik-titik pos pengungsian.
Bersama dengan tim medis ini, delegasi RI yang mendampingi berasal dari Kemenko PMK, Kemenlu, Bappenas, dan BPKP. Sementara itu, pejabat Kementerian Kesehatan Provinsi Sindh menerima tim medis Indonesia yang tiba pukul 10.00 waktu setempat.
Sebelum menuju Distrik Mirpur-khas, tim medis akan mendapatkan briefing terlebih dahulu di KJRI dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Setelah 14 hari bertugas di distrik itu, mereka kemudian akan memfokuskan pada pos pengungsian atau tent city di Distrik Malir.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa dana tunai sebesar 1 juta dolar AS untuk penanganan banjir bandang Pakistan.
Baca juga: Indonesia salurkan bantuan 1 juta dolar AS terkait bencana di Pakistan
Selain itu, Indonesia juga telah mengirimkan bantuan dengan berat sekitar 90 ton tersebut melalui dua pesawat Garuda Indonesia dan terdiri atas obat-obatan, tenda, pakaian, selimut, kantong tidur, kelambu, dan genset.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: